Cara Donald Trump Sudutkan Pengguna TikTok
Ilustrasi (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali berulah. Kini ia meluncurkan kampanye iklan di jejaring media sosial Facebook dan Instagram yang berisi larangan menggunakan aplikasi video kreatif TikTok.

Mengutip laman Business Insider, Minggu 19 Juli, iklan tersebut memiliki pesan yang memperingatkan bahwa "TikTok memata-matai Anda!" dan mengatakan orang Amerika pantas mendapatkan privasi.

Diketahui, kampanye iklan Trump ini pertama kali ditemukan oleh pewarta dari media ABC News Will Steakin dan New York Times Taylor Lorenz dan dibagikan di jejaring microblogging Twitter.

"TikTok telah tertangkap basah dengan memantau apa yang ada di Clipboard ponsel Anda," kata teks di iklan, dan merujuk pada masalah keamanan yang juga ditemukan oleh Apple iOS 14 di aplikasi lain seperti AccuWeather, AliExpress, Call of Duty Mobile, Google News, Overstock, dan Patreon, serta LinkedIn dan Reddit.

Iklan tersebut meminta orang agar menandatangani petisi untuk mendukung kampanye yang melarang TikTok. Namun, menurut Lorenz, tautan tersebut masuk ke survei yang mengumpulkan informasi seseorang untuk ditambahkan ke milis (grup diskusi online).

"Iklan ini pada dasarnya memicu sentimen anti-TikTok / China dan menyesatkan pengguna untuk meningkatkan milis Trump," kata Lorenz.

Bloomberg juga melaporkan bahwa kampanye iklan ini diketahui telah dibayar oleh Trump Make America Great Again Committee, dan memiliki target usia 18 hingga 64 tahun.

Gedung Putih vs TikTok

Awal bulan ini, Sekretaris Negara Mike Pompeo mengatakan bahwa pemerintah mempertimbangkan larangan aplikasi media sosial China seperti TikTok, karena masalah keamanan yang bukan hanya merugikan negara tetapi juga penggunanya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows baru-baru ini bahwa Gedung Putih dapat mengambil tindakan terhadap aplikasi China seperti TikTok dalam beberapa minggu, karena mereka sedang ditinjau atas risiko keamanan nasional.

Sebagai informasi, ketegangan antara AS dengan China saat ini tinggi, karena pemerintahan Trump terus menyalahkan negara itu atas penyebaran coronavirus. Ada lagi fakta bahwa penggemar K-Pop yang menggunakan TikTok untuk mengacaukan kampanye Trump di Tulsa, Oklahoma belum lama ini.