Trump Belum Setujui Akuisisi TikTok-Oracle
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - ByteDance belum mengambil keputusan untuk menyepakati tawaran akuisisi bisnis TikTok dengan Oracle Corp di Amerika Serikat (AS). Sekalipun perusahaan  milik miliarder Larry Ellison itu sudah memasukan proposalnya ke pemerintah AS sebagai mitra teknologi TikTok. 

Dikutip dari Reuters, dalam proposal tersebut, Oracle ingin TikTok Global untuk berkantor di AS. Seiring dengan pernyataan Presiden Donald Trump yang keberatan jika ByteDance masih tetap memegang saham mayoritas untuk operasional TikTok di AS, sementara Oracle memegang saham minoritas.

Kendati demikian, kesepakatan yang dicapai antara TikTok dan Oracle tinggal menunggu persetujuan dari otoritas terkait di China dan Amerika Serikat. Kerja sama tersebut untuk merespons kekhawatiran pemerintah dan rakyat AS mengenai keamanan data pengguna.

ByteDance menyatakan bahwa rencana yang sedang dibahas tidak akan menyinggung bisnis penjualan atau teknologi, meskipun kesepakatan akhir belum ditandatangani.

Menunggu Diteken Trump

Pada kesempatan yang berbeda Presiden AS Donald Trump mengatakan, ia belum siap mengesahkan proposal perjanjian induk TikTok, ByteDance, dengan Oracle. Proposal tersebut akan menjadikan Oracle sebagai mitra teknologi bagi TikTok di AS.

Dalam briefing dengan media di Gedung Putih, Trump mengatakan perjanjian ini harus 100 persen menyelesaikan kekhawatiran akan keamanan nasional. Ia juga ingin melihat perjanjiannya terlebih dahulu sebelum menandatanganinya.

Pemerintah AS memiliki waktu hingga 20 September untuk mengesahkan restrukturisasi TikTok dan mengubahnya menjadi perusahaan terpisah. Dengan ketentuan baru ini, TikTok baru akan memiliki markas di AS dengan direksi independen yang disetujui oleh pemerintah AS.

Tapi ByteDance menolak untuk menjual bisnis TikTok di AS sepenuhnya, belum lagi adanya aturan baru dari China yang memperketat penjualan teknologi ke luar negeri. Akibatnya Oracle hanya digandeng menjadi mitra teknologi terpercaya dan tidak akan memiliki algoritma TikTok, dan ByteDance tetap akan menjadi pemegang saham mayoritas.