Bagikan:

JAKARTA - ByteDance menolak tawaran Microsoft untuk mengakuisisi bisnis TikTok di Amerika Serikat (AS). Lantas apakah TikTok akan memilih tawaran dari Oracle?

Mengutip dari Techcrunch, Oracle jadi satu-satunya penawar potensial yang masih berkesempatan untuk membeli operasional TikTok. Namun tidak disebutkan kapan kesepakatan antara Oracle dengan TikTok akan berlangsung. 

"Itu yang penting bagi mereka dengan viral load lebih disukai. Kalau Microsoft mendapat TikTok bisa meningkatkan penggunaannya antara 2 persen sampai 5 persen, sedangkan untuk Oracle bisa mencapai 10 persen," kata analisis dari Constellation Research, Holger Mueller, Senin, 14 September.

Kabar pembelian Oracle atas operasional TikTok di AS, nantinya akan mengakhiri ketidakjelasan nasib aplikasi berbagi video tersebut. Di mana proses mitra TikTok diharapkan terjadi beberapa hari sebelum 20 September, sesuai dengan tanggal kesepakatan dari Presiden Donald Trump yang bakal melarang operasi TikTok jika tidak mencapai kesepakatan dengan pembeli dari AS.

Kendati demikian, menurut laporan Reuters, China lebih suka melihat TikTok ditutup daripada mengikuti perintah AS untuk menjual. Sebab, hal ini akan membuat ByteDance dan China tampak lemah dalam menghadapi tekanan dari AS.

Sebagai aplikasi yang fenomenal, TikTok telah diunduh 175 juta kali di AS, dan digunakan oleh lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia untuk membuat video unik berdurasi pendek di ponsel mereka.

Tetapi tidak jauh dari kekhawatiran menyoal keamanan aplikasinya. TikTok saat ini telah dilarang di India, bersama dengan 58 aplikasi asal China lainnya, karena masalah yang sama soal keamanan.