Badan Antariksa Eropa Minta 20 Wanita Ini Rebahan di Kasur Air Selama Lima Hari
Penelitian ESA bertujuan untuk menyelidiki efek gaya berat mikro pada tubuh. (foto: dok. European Space Agency (ESA))

Bagikan:

JAKARTA - Sebuah penelitian di Prancis membuat 20 orang wanita sebagai sukarelawan menghabiskan waktu rebahan di tempat tidur selama lima hari. Penelitian itu dilakukan di klinik luar angkasa Medes di Toulouse, Prancis, yang dibuat oleh European Space Agency (ESA).

Penelitian ini adalah yang pertama di Eropa. ESA memutuskan untuk meluncurkan penelitian, yang disebut Vivaldi, untuk mengatasi kesenjangan gender dalam data sains.

“Hampir tidak ada pengetahuan tentang efek fisiologis dan psikologis pada wanita di wilayah penelitian ini. Sebuah studi perendaman kering semua perempuan akan menambah kampanye laki-laki sebelumnya berjalan di Eropa dan Rusia,” ungkap pemimpin disiplin ESA untuk ilmu kehidupan, Angelique Van Ombergen.

Meski demikian, biasanya sebagian besar penelitian di bidang ini, seperti kebanyakan penelitian di bidang kedokteran luar angkasa, hanya dilakukan pada pria. Dengan meningkatnya jumlah wanita yang terlibat dalam penerbangan luar angkasa, ada kebutuhan untuk melakukan penelitian yang lebih spesifik tentang pengalaman mereka.

Dikutip dari Digital Trends, Senin, 27 September, penelitian tersebut bertujuan untuk menyelidiki efek gaya berat mikro pada tubuh menggunakan teknik yang disebut perendaman kering. Salah satu cara terbaik untuk mensimulasikan ruang tanpa bobot di Bumi adalah dengan menggunakan air.

Itu sebabnya para astronot berlatih untuk perjalanan luar angkasa di tempat yang pada dasarnya adalah kolam renang raksasa. Namun para wanita itu tidak bisa tinggal di air dalam waktu lama untuk melihat efeknya pada tubuh mereka selama beberapa hari, bukan berjam-jam.

Jadi penelitian itu bekerja dengan menggunakan tempat tidur yang berisi air. Para sukarelawan berbaring di bak mandi raksasa, tetapi airnya ditutupi kain tahan air. Dengan cara ini, mereka tidak bersentuhan langsung dengan air tetapi masih menopang tubuh mereka dengan cara yang mirip dengan apa yang dialami astronot ketika mereka meninggalkan gravitasi Bumi.

Mereka menghabiskan hampir 24 jam sehari di dasar air, dengan gerakan tubuh yang sangat terbatas. Gaya berat mikro diketahui memiliki berbagai efek pada tubuh, mulai dari pengadilan otot, di mana ketika otot manusia tidak perlu bekerja untuk menopang tubuh mereka, hingga redistribusi cairan yakni ketika cairan terkumpul di bagian atas tubuh. Ada juga efek psikologis dari gerak terbatas di lingkungan monoton yang penting untuk dipahami.

Selain membantu para peneliti untuk memahami lebih banyak tentang apa yang dialami tubuh dalam gaya berat mikro, penelitian ini juga dapat membantu orang-orang di Bumi. Seperti memahami kebutuhan psikologis dan fisik pasien dengan gangguan gerakan atau mereka yang tidak dapat bergerak atau lanjut usia.