Pakar Keamanan Siber Ini Prediksi Negara Pesaing El Salvador Menyesal Tidak Adopsi Bitcoin
Penduduk El Salvador pasang banner untuk memberitahu bahwa mereka menerima pembayaran dengan Bitcoin (Economist)

Bagikan:

JAKARTA – Setelah El Salvador jadi sorotan dunia karena mengadopsi Bitcoin (BTC), sejumlah negara pesaingnya diprediksi akan menyesal karena skeptis pada tindakan pemerintahan Presiden Nayib Bukele. Hal tersebut disampaikan oleh seorang whistleblower terkenal sekaligus mantan karyawan CIA, Edward Snowden.

“Bitcoin secara resmi diakui sebagai alat pembayaran yang sah di negara pertamanya. Sekarang ada tekanan pada negara-negara pesaing untuk memperoleh Bitcoin – meskipun hanya sebagai aset cadangan – karena desainnya secara besar-besaran mendorong adopsi awal. Pendatang yang terlambat mungkin menyesal karena ragu-ragu,” ungkap Snowden sebagaimana dikutip dari DailyHodl.

Ungkapan Snowden tersebut didukung oleh lembaga berpengaruh seperti JP Morgan dan Bank Sentral Amerika untuk Integrasi Ekonomi (CABEI). Meskipun demikian, masih banyak yang skeptis pada langkah El Salvador dan menilai negara Amerika Latin tersebut tidak akan mendapat manfaat ekonomi dari mengadopsi Bitcoin.

Sementara itu, JP Morgan memprediksi bahwa langkah tersebut akan menjadi “awal dari tren yang lebih luas di antara negara-negara kecil di kawasan yang sama.” Sedangkan CABEI mengungkapkan bahwa saat ini “dunia bergerak ke arah yang sangat digital.”

Presiden Eksekutif Dr. Dante Mossi secara terang-terangan mengaku pihaknya akan mendukung langkah baru El Salvador tersebut.

“Kami sedang mempersiapkan paket bantuan teknis yang dipimpin ahli untuk mendukung otoritas ekonomi negara, menyelaraskan kebutuhan pengguna, membantu mencegah kegiatan terlarang, dan menghindari dampak yang tidak diinginkan pada stabilitas keuangan dan kebijakan moneter,” kata Mossi.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah perusahaan dunia mulai beradaptasi dengan Bitcoin yang dijadikan sebagai alat tukar resmi di El Salvador. Starbucks dan McDonald dilaporkan sudah menerima pembayaran produknya dengan Bitcoin untuk warga El Salvador.

Di sisi lain, jika melihat kecenderungan perusahaan raksasa belakangan seperti perusahaan mobil listrik milik Elon Musk, Tesla yang telah mengumumkan menerima pembayaran dengan Bitcoin, namun ditangguhkan akibat kegiatan penambangan boros listrik dan berdampak pada lingkungan.

Selain itu, platform media sosial milik Jack Dorsey, Twitter, juga dirumorkan akan terintegrasi dengan Bitcoin sehingga pengguna bisa memberi tips dalam bentuk kripto kepada penyelenggara acara di salah satu fitur Twitter bernama Space. Apakah perusahaan raksasa dunia akan mengikuti hal yang sama seperti Tesla dan Twitter?