Meski Dilarang UU, Presiden El Salvador Nayib Bukele Ingin Kembali Mencalonkan Diri di Pilpres Mendatang
Presiden El Salvador Nayib Bukele dan istri. (foto: @PresidenciaSV)

Bagikan:

JAKARTA - Dalam acara streaming langsung Hari Kemerdekaan pada 15 September, Presiden El Salvador Nayib Bukele mengumumkan pencalonannya untuk pemilihan kembali setelah masa jabatannya saat ini berakhir pada 2024.

Pengumuman Bukele datang meskipun presiden sebelumnya di El Salvador dilarang oleh hukum untuk memiliki masa jabatan berturut-turut.

"Negara-negara maju memiliki pemilihan kembali, dan berkat konfigurasi baru dari lembaga demokrasi negara kita, sekarang El Salvador juga akan melakukannya," ujarnya.

Secara keseluruhan, Bukele menunjukkan tanda-tanda dukungan yang solid, karena jajak pendapat CID Gallup yang dilakukan bulan lalu mengungkapkan peringkat persetujuan 85% untuk kepresidenannya dan 95% persetujuan pemerintahannya dalam masalah keamanan.

Namun, sehubungan dengan pengumuman tersebut, warga El Salvador turun ke jalan sebagai protes. Ribuan pemrotes menentang korupsi Bukele dan integrasi Bitcoin, di antara hal-hal lain yang dianggap tidak menyenangkan selama masa kepresidenannya.

Selama masa kepresidenannya, Bukele memperkenalkan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di negara itu pada September 2021. Pengenalan cryptocurrency terbesar di negara itu baru-baru ini mencapai peringatan satu tahun, setelah setahun mengalami penurunan harga yang stabil.

Meskipun memperkenalkan program pendidikan yang berpusat pada Bitcoin seperti “Mi Primera Bitcoin” (bitcoin pertama saya) dan menjadi contoh bagi negara-negara tetangga seperti Columbia dan Venezuela, penduduk lokal tidak begitu tertarik pada kripto seperti yang diharapkan.

Sebuah survei nasional dari Februari tahun ini menunjukkan bahwa 20% dari populasi secara aktif menggunakan Dompet Chivo, dompet kripto pilihan El Salvador, untuk transisi Bitcoin. Jika tidak, lebih dari dua kali lipat jumlah yang diunduh untuk hadiah gratis awal sebesar $30.

Hanya 20% dari pemilik bisnis yang disurvei mengatakan mereka menerima pembayaran dalam mata uang kripto. Sebagian besar bisnis yang melakukannya adalah perusahaan besar daripada toko skala kecil.

Di sisi lain, adopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah telah memperkenalkan jenis baru crypto-tourist ke negara tersebut, meskipun pasarnya sedang lesu. Menurut angka resmi, pariwisata lokal naik 82,8% hanya tahun ini.

Kritik terus bolak-balik pada topik penggunaan dan adopsi Bitcoin di El Salvador. Ribuan mungkin memprotes di jalan terhadap kebijakan seputar mata uang digital. Namun, beberapa masih melihatnya sebagai kemajuan teknologi dan keuangan untuk negara berkembang seperti El Salvador.