Presiden Nayib Bukele Umumkan 32 Bank Sentral dari Berbagai Negara Akan Bahas Bitcoin di El Salvador
Presiden El Salvador, Nayib Bukele, menjamu tamu negara. (doro: Twitter @nayibbukele)

Bagikan:

JAKARTA – Presiden El Salvador, Nayib Bukele umumkan rencana pertemuan dengan 32 bank sentral dan otoritas keuangan dari 44 negara. Pertemuan akan diselenggarakan di El Salvador guna membahas peran Bitcoin bagi ekonomi negara.

Pemimpin negara yang mengadopsi Bitcoin tersebut menyampaikan keterangannya melalui cuitan di Twitter pada 16 Mei 2022.

“Besok, 32 bank sentral dan 12 otoritas keuangan (44 negara) akan bertemu di El Salvador untuk membahas inklusi keuangan, ekonomi digital, perbankan yang tidak memiliki rekening bank, peluncuran Bitcoin dan manfaatnya di negara kita,” tulis Bukele.

Lebih lanjut, pertemuan tersebut akan dihadiri oleh perwakilan dari Bank Sentral Paraguay, Bank Ghana, Bank Sentral Madagaskar, Bank Republik Haiti, Bank Sentral Yordania, dan lainnya.

El Salvador merupakan negara pertama yang mengadopsi Bitcoin sebagai alat tukar resmi sejak September 2021. Negara tersebut menjadi sorotan dunia karena keputusan itu.

El Salvador bukan satu-satunya negara yang menjadikan Bitcoin sebagai alat tukar yang sah. Pada April 2022, Republik Afrika Tengah menjadi negara kedua yang mengadopsi BTC sebagai alat pembayaran, dilansir dari The Daily Hodl pada 17 Mei 2022.

Meningkatnya adopsi cryptocurrency dalam skala global dikomentari oleh mantan petinggi perusahaan teknologi blockchain Blockstream sekaligus pendukung Bitcoin Samson Mow. Dia menyatakan bahwa di tahun-tahun mendatang, negara-negara lain akan mengadopsi Bitcoin. Salah satunya adalah Panama.

“Yah, sepertinya Panama akan datang. Mereka hanya menunggu tanda tangan dari presiden untuk menandatangani undang-undang. Itu sangat tidak terduga, bahkan Republik Afrika Tengah pun tidak terduga. Itu (keputusan mengadopsi Bitcoin) muncul begitu saja,” ujar Mow.

Selanjutnya Mow memprediksi negara-negara lain akan mengikuti langkah El Salvador dan Republik Afrika Tengah.