JAKARTA – Setelah El Salvador mengadopsi Bitcoin secara besar-besaran, sejumlah negara lain berencana mengikuti langkah tersebut, salah satunya adalah Tanzania. Presiden Samia Suluhu Hassan dikabarkan telah mendorong bank sentral untuk menerima mata uang kripto.
Presiden Tanzania itu juga menginstruksikan agar bank sentral segera mempersiapkan peraturan yang diperlukan untuk mengatur perdagangan kripto. Hal ini membuktikan semakin diterimanya cryptocurrency oleh penduduk dunia seiring melunturnya kepercayaan global terhadap perbankan.
Meski demikian, Presiden Tanzania mengakui bahwa tidak semua warganya menerima mata uang kripto. Dia mengharapkan warganya untuk memikirkan rencana di masa depan. Selain itu, dia juga mendesak Bank Sentral supaya siap menerima perubahan.
“Saya tahu bahwa seluruh negeri, termasuk Tanzania, belum menerima atau mulai mengikuti arah ini. Namun, panggilan saya ke Bank Sentral adalah Anda harus mulai mengerjakan perkembangan tersebut. Bank Sentral harus siap dengan perubahan dan tidak terjebak dalam ketidaksiapan,” kata Presiden Samia Suluhu Hassan sebagaimana dikutip dari Bitcoin News, Selasa 15 Juni.
BACA JUGA:
Samia merupakan salah satu presiden yang menyambut positif mata uang kripto setelah Preiden El Salvador, Nayib Bukele. Sebelumnya, Presiden Bukele telah mengumumkan bahwa negaranya bakal melegalkan Bitcoin di konferensi Bicoin 2021 yang diselenggarakan di Miami. Tidak lama setelah itu, El Salvador benar-benar membuktikan rencananya dengan melegalkan BTC.
Dengan diterimanya BTC, El Salvador menjadi negara pertama yang mengadopsi Bitcoin. Tindakan tersebut mendorong negara-negara lain untuk menjadikan Bitcoin sebagai mata uang resmi negara.
Meski demikian, Presiden Tanzania tidak mengungkapkan secara terang-terangan bahwa dirinya ingin melegalkan Bitcoin sebagai alat transaksi yang sah. Dalam pidatonya, Presiden Samia hanya menekankan bank sentral supaya mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya “zaman kripto dan blockchain”.