JAKARTA - Pemerintah China memanggil 11 perusahaan ride-hailing termasuk Didi Global Inc, Geely's Caocao dan unit ride-hailing Meituan ke sebuah pertemuan. Menurut Kementerian Transportasi pada Kamis, 2 September, pertemuan ini digelar untuk membahas poin-poin yang menjadi perhatian di sektor ini.
Menurut Kementerian itu, pada pertemuan yang diadakan pada Rabu, 1 September, pihak berwenang menyoroti perekrutan pengemudi yang tidak memenuhi syarat dan penggunaan promosi yang mengganggu ketertiban pasar yang adil.
Regulator mendesak perusahaan ride-hailing untuk mematuhi aturan yang relevan dan melindungi keamanan data.
Regulator telah sering mengadakan pembicaraan dengan industri ride-hailing, yang menawarkan puluhan juta perjalanan sehari di China, tentang topik gaji pengemudi, keselamatan, dan masalah lainnya.
Regulator meluncurkan penyelidikan keamanan siber ke Didi, perusahaan transportasi online terkemuka di China, setelah penawaran umum perdana di New York pada Juni. Sejak itu perusahaan lain berdesak-desakan untuk menarik pelanggan baru.
Ride hailing adalah jasa transportasi yang menggunakan platform online, seperti aplikasi di smartphone yang menghubungkan antara penumpang dengan pengemudi. Pengguna ride hailing harus menentukan tujuan dan kemudian memesan kendaraaan beserta dengan pengemudinya sebelum melakukan perjalanan.
BACA JUGA:
Setelah itu, pengguna tinggal duduk tenang di kendaraan hingga sampai ke tujuan. Menggunakan layanan transportasi berbasis ride hailing terkenal praktis dan efisien. Harga yang diberikan oleh penyedia jasa transportasi juga lumayan terjangkau, apalagi jika ada promo.
Selain mengantarkan pengguna ke tujuan, ride hailing juga menyediakan jasa untuk mengantar barang, dari barang yang berukuran besar sampai dengan yang berukuran kecil, seperti makanan, dokumen, dan lain-lain. Layanan transportasi berbasis ride hailing berorientasi kepada pengguna atau customer. Di Indonesia, yang termasuk Ride-hailing adalah Grab dan Gojek.