Tingkatkan Pariwisata,  Pemkab Banyuasin Gunakan Aplikasi Giwang
Aplikasi Giwang diharapkan membantu promosikan pariwisata di banyuasin. (foto: dok. antara)

Bagikan:

JAKARTA – Inovasi teknologi digital terus dikembangkan dalam membantu perkembangan pariwisata. Seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, yang mulai menggunakan aplikasi Genta Inovatif Wisata Alam yang Nyaman dan Gempita (Giwang) untuk mengembangkan sektor pariwisata.

Bupati Banyuasin Askolani telah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel di Pangkalan Balai, Selasa, 3 Agustus.

Ia  mengatakan penerapan teknologi ini dirasa sangat tepat apalagi di tengah pandemi COVID-19. Namun, pemanfaatannya harus disinergikan dengan kalangan swasta sehingga terjadi akselarasi dalam pengembangan sektor pariwisata.

Saat ini Banyuasin sedang menggarap ekowisata di Pulau Ekor Tikus dengan mengundang investor dari dalam dan luar negeri untuk menanamkan modal.

Gugus pulau, yang salah satunya pulau berbentuk ekor tikus Pulau Ekor Tikus ini sangat layak menjadi destinasi ekowisata yakni kegiatan wisata berwawasan lingkungan.

Keunggulan diantaranya karena lokasi yang strategis karena berada di kawasan Sungsang-Sembilang sehingga wisatawan bisa melalui jalur Sungai Musi ke Sungsang atau dari Pelabuhan TAA. Selain itu, alamnya sangat unik karena bagian dari ekosistem sungai payau.

Di kabupaten ini juga terdapat Taman Nasional Berbak Sembilang seluas 205.750 hektare yang selalu dikunjungi burung migran dari Siberia pada bulan Oktober. Momen ini kerap tidak disia-siakan para wisatawan dengan menangkap potensi wisata susur sungai.

Menurutnya, pengembangan sektor pariwisata menjadi salah satu fokus kabupaten dalam jangka pendek dan jangka menengah.

Askolani juga mengajak para pemangku kepentingan memanfaatkan aplikasi Giwang ini. “Kami berharap ini menjadi era kebangkitan pariwisata di Sumsel,” kata dia.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa secara virtual mengatakan adanya aplikasi ini menjadi sarana yang tepat untuk tetap mempromosikan daerah di tengah pandemi COVID-19.

“Di tengah pandemi ini, sektor pariwisata sangat tertekan jadi dibutuhkan inovasi dari daerah untuk tetap eksis. Apa yang dilakukan Sumsel ini layak dicontoh daerah lain,” kata dia.

Para wisatawan dapat mendapatkan informasi mengenai Sumsel secara real time dengan aplikasi wisata Giwang ini, begitu pula dengan lokasi destinasi, hotel, alat transportasi dan lainnya.

Melalui upaya ini diharapkan pariwisata Sumsel kian menanjak dan mampu menjadi ‘leading’ sektor.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan semua pihak terkait harus memastikan bahwa informasi yang disajikan melalui aplikasi ini sesuai dengan fakta di lapangan.

Beragam fitur yang disajikan juga harus melampirkan informasi terkini agar calon pendatang dapat mengambil keputusan yang tepat saat memilih hotel atau penginapan, destinasi wisata hingga moda transportasi.

“Jangan sampai mereka (calon wisatawan) yang sudah mengunduh, justru kecewa setelah benar-benar datang ke Sumsel. Artinya, semua pihak terkait harus bertanggung jawab agar sektor pariwisata Sumsel ini bertambah maju,”  katanya.