Huawei Sukses Luncurkan Pembaruan HarmonyOS 3, Bareng dengan Perilisan Aplikasi <i>Ride Hailing</i> Petal Chuxing!
Huawei luncurkan pembaruan HarmonyOS 3 dan aplikasi transportasi online Petal Chuxing. (Caixing Global)

Bagikan:

JAKARTA – Raksasa teknologi asal China, Huawei, baru-baru ini meluncurkan pembaruan untuk sistem operasi HarmonyOS. Sistem operasi tersebut hadir dalam versi terbarunya, yakni HarmonyOS 3. Peluncuran tetap dirilis meski Huawei dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat.

HarmonyOS 3 merupakan sistem operasi Huawei generasi ketiga ini hadir dengan sejumlah peningkatan untuk berbagai perangkatnya termasuk smartphone, tablet, printer, mobil dan sejumlah perangkat smart home salah satunya adalah televisi.

Perusahaan telah mengumumkan peningkatan tersebut dalam acara peluncuran yang diselenggarakan pada hari Rabu, 27 Juli kemarin. Selain meluncurkan sistem operasi, Huawei juga mengumumkan peluncuran Petal Chuxing, platform ride-hailing yang diusung bersama pihak ketiga. Petal Chuxing dijalankan di sistem operasi HarmonyOS 3.

Nantinya aplikasi ride hailing tersebut dapat dioperasikan di sejumlah perangkat buatan Huawei termasuk smartphone, smartwatch, dan tablet. Mengomentari munculnya aplikasi baru tersebut, pihak Huawei mengungkapkan bahwa Petal Chuxing “tidak ditujukan untuk bersaing dengan siapapun,” dilansir dari South China Morning Post.

Meski begitu, saat ini market China dikuasai oleh perusahan transportasi online lain Didi Chuxing Global. Sebagaimana diketahui, perusahaan ride-hailing tersebut baru dijatuhi sanksi oleh regulator China terkait masalah keamanan siber. Didi Chuxing didenda sebesar 1,2 miliar dolar AS.

Huawei memutuskan untuk mengusung platform transportasi online anyar Petal Chuxing-nya bersamaan dengan dirilisnya peningkatan sistem operasi HarmonyOS generasi ketiga.

Pertama kali Huawei meluncurkan sistem operasi HarmonyOS pada Agustus 2019. HarmonyOS dirilis setelah Huawei dimasukkan ke dalam daftar hitam AS. Setelah itu, Huawei terputus dari lingkungan bisnis teknologi global salah satunya adalah Google.

Karenanya, smartphone Huawei tidak lagi menggunakan sejumlah layanan perusahaan asal AS tersebut, seperti Google Android, Chrome, Maps, Gmail, dan sebagainya. Untuk mengantisipasi kemungkinan kolapsnya perusahaan akibat sanksi tersebut, Huawei meluncurkan sistem operasi sendiri bernama sistem operasi Hongmeng atau lebih dikenal sebagai HarmonyOS.