Manusia Bisa Bebas Berkelana di Planet Mars, Asal..
Plnaet Mars mengandung radiasi yang bisa membahayakan manusia. (foto: Nicolas Lobos / Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Tidak sedikit orang yang berambisi untuk menuju Planet Mars. Beberapa perusahaan antariksa pun sudah menyiapkan kendaraan luar angkasa untuk menjelajahi Planet Merah tersebut. Tetapi, mengunjungi Mars tidak semudah itu.

Berbagai rintangan akan terus dihadapi manusia yang pergi ke sana. Lingkungan Mars tentunya memiliki dampak bagi kesehatan manusia. Sebuah tim peneliti dari University of California, Los Angeles telah menyelidiki satu bagian dari teka-teki ini, seperti dikutip dari Digital Trends, Selasa, 31 Agustus.

Seperti di Bumi, Mars juga memiliki jumlah radiasi yang bisa dikatakan tidak tinggi, tetapi dapat berdampak pada pengunjung Mars. Para peneliti  menemukan tingkat radiasi seharusnya tidak berbahaya selama misi berlangsung selama kurang dari empat tahun.

Beruntungnya, di Bumi memiliki magnetosfer yang melindungi manusia dan makhluk hidup lainnya dari radiasi. Namun, jika bepergian ke Mars, maka manusia bisa terpapar radiasi. Meski demikian, penelitian ini masih dalam tahap awal untuk mengetahui efek tersebut.

Masalah sulit sebenarnya ada dua jenis radiasi yang berbeda yakni partikel Energetic dari Matahari dan sinar kosmik galaksi. Peneliti mengatakan akan lebih baik mengirim misi ke Mars selama Matahari mengalami tingkat maksimum, yakni saat Matahari paling aktif. Karena, aktivitas Matahari dapat membelokkan beberapa partikel yang lebih berbahaya dari luar Tata Surya.

Untungnya, para peneliti memiliki pelindung untuk melindungi pesawat luar angkasa dan astronot dari radiasi. Mereka memodelkan seberapa banyak radiasi yang akan terpapar pada astronot dalam perjalanan pulang pergi ke Mars menggunakan pelindung saat ini.

“Studi ini menunjukkan bahwa sementara radiasi ruang angkasa memberlakukan batasan ketat pada seberapa berat pesawat ruang angkasa dan waktu peluncuran. Itu menghadirkan kesulitan teknologi untuk misi manusia ke Mars, misi semacam itu layak dilakukan,” ungkap ahli geofisika penelitian UCLA, Yuri Shprits.

Dijelaskan peneliti, mereka menemukan perisai yang relatif tebal yang akan membantu dan menjaga astronot tetap aman, selama perjalanan tidak berlangsung lebih dari empat tahun. Sayangnya, membuat perisai terlalu tebal sebenarnya akan lebih berbahaya karena akan meningkatkan paparan radiasi sekunder.