Bagikan:

JAKARTA - Peluncuran roket pertama Astra sejak perusahaan tersebut go public, ternyata tidak sesukses yang diharapkan. Sebuah mesin gagal untuk menembak sedetik ke peluncuran yang menyebabkan roket melayang ke samping sebelum mencoba untuk mencapai orbit.

Awak keselamatan penerbangan sengaja mematikan mesin, 2 menit dan 28 detik, dalam penerbangan setelah sepotong roket tampak pecah. Padahal sebelum kembali ke bumi, ia telah mencapai ketinggian 31 mil.

Launch Vehicle 0006 (atau LV0006) dua tahap awalnya dijadwalkan untuk diluncurkan dari Pacific Spaceport Complex di Kodiak, Alaska, pada hari Jumat, 27 Agustus. Peluncuran itu ditunda hingga 28 Agustus setelah sistem panduan roket yang disebut abort. Menurut Space, pembatalan awal karena masalah konfigurasi mesin.

Sedangkan upaya peluncuran kedua juga gagal mencapai orbit. Namun CEO Astra Chris Kemp tampak optimistis saat berbicara kepada CNBC. “Itu jelas tidak berhasil menempatkan apa pun di orbit, tetapi itu adalah penerbangan di mana kami belajar banyak sekali,” kata Kemp.

Dia mencatat bahwa upaya tersebut menyumbangkan “sejumlah besar data” yang akan ditinjau dan bahwa Astra berencana untuk menggunakan apa yang telah dipelajari dan menerapkannya pada LV0007 yang saat ini dalam produksi.

Di Twitter Kemp mencatat bahwa mesin gagal menyala tetapi mengatakan dia “sangat bangga” dengan tim Astra atas kinerjanya selama peluncuran.