Bagikan:

JAKARTA - Virgin Orbit dilaporkan telah menghentikan operasinya dan merumahkan hampir semua karyawannya, dalam upaya untuk mendapatkan pendanaan tambahan.

"Virgin Orbit memulai jeda operasional di seluruh perusahaan, efektif (mulai) 16 Maret 2023, dan mengantisipasi memberikan pembaruan tentang operasi selanjutnya dalam beberapa minggu mendatang," ungkap perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Pada Rabu 15 Maret, karyawan diberitahu saat pertemuan semua staf di mana sisa tenaga kerja akan dikenakan cuti tanpa dibayar, meskipun karyawan dapat menguangkan cuti tahunan mereka.

Sementara, Kepala Eksekutif Virgin Orbit, Dan Hart, menjelaskan kepada karyawan dengan menempatkan mereka pada cuti akan mengulur waktu untuk menyelesaikan rencana investasi baru.

Jeda itu membuat investor ketakutan, dan saham Virgin Orbit langsung mengalami penurunan 18,8 persen menjadi 82 sen. Saham yang terdaftar di bursa Nasdaq AS, turun 44 persen tahun ini, seperti dikurip dari CNBC Internasional, Jumat, 17 Maret.

Keputusan tersebut muncul setelah perusahaan milik miliarder Richard Branson itu gagal dalam misi satelit pertamanya dari tanah Inggris pada Januari lalu.

Misi yang dijuluki Start Me Up dengan roket LauncherOne itu, lepas landas dari Spaceport Cornwall, Inggris. Tetapi, belum lama meluncur langsung meledakkan sembilan satelit ke orbit, ribuan orang berkumpul di dekat Newquay di Cornwall untuk menyaksikan misi bersejarah itu.

Setelah itu, Virgin Orbit mengumumkan telah terjadi anomali dan roket gagal mencapai ketinggian yang dibutuhkan. Roket juga satelit menghilang.

Sejauh ini, dikatakan Virgin Orbit penyelidikan atas kegagalan misi hampir selesai dan roket produksi berikutnya dengan modifikasi yang diperlukan sedang dalam tahap akhir integrasi serta pengujian.