YOGYAKARTA - Bagi Anda yang bekerja di depan laptop atau komputer PC, tentu sudah tidak asing lagi dengan mouse atau tetikus. Setiap hari dan setiap saat kita menggunakannya untuk menggerakkan penunjuk di layar. Tapi, pernahkah Anda penasaran dengan cara kerja mouse?
Memang, bagi pengguna laptop, mouse bukanlah aksesoris yang penting. Banyak juga pengguna laptop yang lebih suka menggunakan trackpad. Tapi, tak sedikit pula yang lebih nyaman menambahkan mouse.
Lain halnya dengan laptop, komputer PC sangat mengandalkan alat ini. Tanpa mouse, komputer hanyalah layar yang bisa dilihat saja. Tak bisa dioperasikan sama sekali. Sehingga, mouse pun menjadi salah satu bagian penting dari setiap komputer PC.
Bagi Anda yang penasaran dengan alat ini, tim VOI sudah rangkumkan berbagai informasi yang pasti menarik untuk diikuti. Mulai dari sejarah kemunculan mouse, cara kerja, serta perkembangan produk ini.
Sejarah Mouse (Tetikus)
Pada awal tahun 1960-an, di masa teknologi komputer masih dalam tahap pengembangan awal, penemu bernama Douglas Engelbart ingin mengembangkan cara yang lebih mudah untuk mengoperasikan komputernya.
Lalu, pada tahun 1964, Douglas pun merancang perangkat prototip yang bisa menggerakkan kursor di dalam layar. Oleh Sang Penemu, alat ini diberi nama yang lumayan kece -yakni “X-Y Position Indicator for a Display System”. Ya, jauh sekali dari istilah mouse yang kita kenal saat ini, bukan?
Prototip mouse ini awalnya berukuran besar dan berat. Terbuat dari kotak kayu yang kosong di bagian tengahnya. Terdapat dua bola berbahan metal di dalamnya. Masing-masing berfungsi untuk sumbu X dan Y.
Pada tahun 1968, Douglas mematenkan temuannya tersebut. Lalu, pada saat demonstrasi perangkat di tahun 1960, Douglas mengubah nama alat ini menjadi ‘Mouse’. Dan sejak saat itu, teknologi tetikus pun terus berkembang hingga kini.
Jenis-Jenis Mouse dan Cara Kerjanya
Kini, terdapat sejumlah pilihan produk mouse. Masing-masing jenis memiliki kelebihan dan kekurangannya. Scrolling lagi, Gan.
Mouse Mekanik
Seperti yang bisa kita simpulkan dari Namanya, mouse mekanik merupakan jenis mouse dengan tambahan bagian yang bisa digerakkan. Biasanya dalam bentuk bola dan terletak di bagian bawah. Bola tersebut bakal ikut bergerak ketika mouse digerakkan.
Mouse mekanikal pertama diproduksi oleh perusahaan asal Jerman pada tahun 1968 bernama Telefunken. Kemudian, pada tahun 1973, Bill English mengembangkan produk mouse pertama dalam bentuk yang kini kita kenal. Produk tersebut ia jual kepada Xerox Alto I.
Cara kerja mekanikal mouse cukup sederhana. Bola yang terletak di bagian bawah melakukan kontak lansung dengan dua roller di atasnya. Satu roller bergerak secara vertical. Sementara roller lain bergerak secara horizontal.
Ketika bola bergerak di seputar sumbu X, roller horizontal pun turut bergerak. Begitupula sebaliknya.
BACA JUGA:
Mouse Optik
Kurang lebih satu decade setelah mouse mekanik meledak di pasaran, mouse optik pun muncul. Alih-alih mengandalkan bola dan roller yang berputar, mouse optik mengandalkan cahaya untuk menggerakkan kursor.
Pada tahun 1982, perusahaan bernama Mouse System Corporation memamerkan mouse optik pertamanya ke masyarakat. Dan meskipun berusia cukup tua, alat ini mulai popular pada decade 2000-an.
Mouse optic memiliki empat komponen utama. Antara lain lampu LED, prisma yang terletak di samping LED, sensor cahaya, serta DSP (Digital Signal Processor).
Cara kerja mouse optik sangat mengandalkan cahaya dari LED. Sinar dari LED diarahkan menuju prisma. Cahaya tersebut dipantulkan oleh bagian pinggir prisma, pantulannya mengarah ke permukaan.
Cahaya pantulan tersebut dipantulan kembali hingga mencapai sensor cahaya. Selanjutnya, DSP pun memroses cahaya yang diterima untuk membuat gambaran kecil dari permukaan. Saat mouse digerakkan, gambaran lain pun didapatkan. Denga begitu, mouse pun mampu membandingkan dua gambaran yang diterima.
Nah, usai sudah penjelasan mengenai jenis dan cara kerja mouse. Jika Anda bertanya, lebih baik mana antara mouse mekanik dan mouse optik, penulis menganggap mouse mekanik merupakan jenis yang lebih unggul.
Mengapa? Simak terus uraian tim VOI pada artikel lainnya, ya.