JAKARTA - Aplikasi audio sosial Clubhouse telah bergabung dengan platform sosial lainnya dalam mengambil langkah-langkah untuk melindungi privasi dan keamanan penggunanya di Afghanistan. Awal pekan ini, platform tersebut mereset puluhan ribu bios dan foto pengguna Afghanistan, dan membuat akun mereka lebih sulit ditemukan dalam pencarian.
Seorang juru bicara Clubhouse mengatakan tindakan tersebut tidak memengaruhi pengikut pengguna, dan semua perubahan dapat dibatalkan jika pengguna menginginkannya.
A message form @Clubhouse to #Afghanistan’s users. pic.twitter.com/CpS4iz0L1J
— Zaki Daryabi (@ZDaryabi) August 19, 2021
Clubhouse juga telah mengingatkan penggunanya di Afghanistan bahwa mereka mengizinkan nama samaran untuk tujuan hak asasi manusia atau keselamatan. Perusahaan berkonsultasi dengan pakar kebebasan berekspresi dan ekstremisme kekerasan untuk membantu menyusun pendekatannya, kata juru bicara itu.
Ketika Taliban telah mendapatkan kembali kendali atas negara itu, banyak orang di Afghanistan telah mencoba untuk menghapus foto-foto dari akun media sosial dan telepon mereka yang dapat menunjukkan hubungan dengan Barat, atau bekas pemerintah Afghanistan.
BACA JUGA:
Meskipun ada larangan di banyak platform sosial, Taliban telah mampu mendorong pesannya di media sosial, seperti yang ditulis The Washington Post, canggih dalam taktik media sosial dalam upaya untuk mengubah citranya.
Pada Kamis, 19 Agustus, Facebook mengatakan telah menambahkan langkah-langkah keamanan untuk pengguna di Afghanistan, termasuk menyembunyikan daftar "teman" dan menambahkan alat untuk mengunci akun dengan cepat.