JAKARTA - Sejak awal pekan ini aplikasi Clubhouse berupaya melindungi privasi dan keamanan para penggunanya di Afghanistan, menyusul organisasi Taliban yang berhasil menguasai negara ini.
Mengutip The Verge, Senin, 23 Agustus, Clubhouse telah me-reset puluhan ribu biodata dan foto pengguna mereka di Afghanistan. Perusahaan membuat akun pengguna lebih sulit ditemukan dalam pencarian oleh misili Taliban.
Juru bicara dari Clubhouse mengatakan, tindakan tersebut tidak memengaruhi pengikut pengguna, dan semua perubahan dapat dibatalkan jika pengguna tidak menyetujui penghapusan akun tersebut.
Clubhouse juga mengingatkan penggunanya di Afghanistan bahwa mereka mengizinkan nama samaran untuk tujuan hak asasi manusia atau keselamatan. Perusahaan juga sudah berkonsultasi dengan pakar kebebasan berekspresi dan ekstremisme kekerasan untuk membantu menyusun pendekatannya.
"Perusahaan berkonsultasi dengan pakar kebebasan berekspresi dan ekstremisme kekerasan untuk membantu menyusun pendekatannya," ungkap juru bicara Clubhouse.
Tidak hanya Clubhouse, platform media sosial seperti Facebook juga menambahkan langkah-langkah keamanan untuk pengguna di Afghanistan, termasuk menyembunyikan daftar teman dan menambahkan alat untuk mengunci akun dengan cepat.
BACA JUGA:
Saat Taliban telah mendapatkan kembali kendali atas negara itu, banyak orang di Afghanistan mencoba untuk menghapus foto-foto dari akun media sosial dan telepon mereka yang dapat menunjukkan hubungan dengan Barat, atau bekas pemerintah Afghanistan.