Intel Buka Kesempatan Bagi Siswa untuk Ikuti Kursus AI
Intel membuka kesempatan pada siswa dan pelajar untuk mengikuti kursus AI. (foto: unsplash)

Bagikan:

JAKARTA – Intel mengatakan pada Selasa, 3 Agustus  bahwa mereka memperluas program yang bertujuan untuk mendidik para insinyur dan teknolog masa depan tentang seluk-beluk kecerdasan buatan dan membantu mereka menemukan pekerjaan di bidang pilihan mereka.

Program AI for Workforce menawarkan kursus kepada pelajar dan siswa tentang pengumpulan data, visi komputer, pelatihan model AI (Artificil Intelligent), pengkodean, dampak sosial, dan etika teknologi AI. Siswa yang menyelesaikan program akan diberikan sertifikat atau gelar associate dalam kecerdasan buatan.

Program ini dimulai sebagai kolaborasi dengan community college Arizona tetapi diperluas ke 18 community college di 11 negara bagian melalui kemitraan dengan Dell Technologies, yang akan memberikan panduan tentang cara terbaik untuk mengkonfigurasi lab AI untuk mengajar siswa secara langsung, hybrid, dan online .

AI, didorong oleh utilitas baru teknologi yang disebut jaringan saraf yang didasarkan secara longgar pada cara kerja otak manusia, telah merevolusi industri teknologi. Ini digunakan untuk segala hal mulai dari pengenalan wajah hingga menjelajahi spam dari kotak masuk email dan kendaraan otonom.

“AI adalah salah satu kekuatan super yang mendorong inovasi, pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan kemajuan di setiap aspek masyarakat,” kata CEO Intel Pat Gelsinger dalam sebuah pernyataan.

"Tenaga kerja generasi berikutnya akan membutuhkan keterampilan dan pelatihan AI untuk mengembangkan solusi bagi tantangan terbesar dunia, dan community college memainkan peran besar dalam melepaskan pemikiran inovatif," katanya, seraya menambahkan bahwa minatnya pada teknologi dipicu di community college .

Saat AI berkembang ke bidang-bidang seperti perawatan kesehatan, kedirgantaraan, dan manufaktur, permintaan juga diperkirakan akan meningkat. Survei EdScoop baru-baru ini terhadap 246 pendidik, administrator, dan pengambil keputusan TI di pendidikan tinggi menemukan bahwa 73% pendidik memperkirakan permintaan akan meningkat untuk karyawan dengan keterampilan terkait AI.

"Jelas ada kebutuhan yang luar biasa akan lebih banyak keterampilan AI di angkatan kerja masa depan, dan community college menarik siswa dengan berbagai latar belakang -- menjadikannya sempurna untuk membantu mendiversifikasi AI dengan lebih baik," Gregory Bryant, wakil presiden eksekutif dan manajer umum dari Client Computing Group di Intel, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Intel sendiri telah menjadikan AI sebagai bagian penting dari rencananya untuk merebut kembali posisinya yang dulu dominan dalam pembuatan chip. Sementara AI sudah menonjol di ponsel dan di cloud, Intel yakin pembuat perangkat keras akan segera menuntut perangkat keras yang mempercepat tugas kecerdasan buatan di komputer pribadi dan telah mulai memproduksi chip dengan kemampuan AI bawaan.

Intel berencana untuk memperluas program tenaga kerja ke 50 lebih komunitas dan perguruan tinggi kejuruan pada tahun depan.