Bagikan:

JAKARTA – Baru-baru ini Komisi Layanan Keuangan Korea Selatan (FSC) dikabarkan akan menutup sejumlah perdagangan kripto di negaranya karena dituding melakukan penipuan dan sejumlah aktivitas ilegal lainnya.

Dilansir dari Cointelegraph, FSC menangguhkan sekitar 11 perdagangan kripto di Korea Selatan akibat adanya dugaan penipuan dan kegiatan ilegal. Informasi tersebut telah diberitakan di media setempat The Korea Herald pada Minggu, 1 Juli 2021.

Meski demikian media tersebut tidak mengungkapkan nama-nama platform perdagangan kripto yang akan ditutup oleh pemerintah itu. Bursa kripto tersebut dikabarkan tidak mengantongi lisensi untuk beroperasi dari FSC. Oleh karena itu, regulator keuangan Korea Selatan berupaya memperketat bursa kripto di negaranya.

Kabar mengenai penutupan perdagangan kripto mencuat setelah sejumlah bursa kripto kecil ditangguhkan oleh FSC. Salah satunya adalah bursa kripto Bitsonic yang sudah mengumumkan penutupan sementara layanannya pada hari pekan lalu dengan alasan adanya “masalah internal dan eksternal”. Pengumuman tersebut disampaikan Bitsonic melalui channel Telegram resminya.

Selain itu, bursa kripto CPDAX juga sudah mengumumkan penutupan layanannya mulai 1 September mendatang. Perdagangan kripto yang lain, Darlbit dikabarkan sudah menghentikan operasinya setelah mereka menangguhkan layanan deposit dan withdraw pada bulan lalu.

Pemerintah Korea Selatan mewajibkan seluruh bursa kripto di negaranya untuk mendaftarkan bisnis mereka ke regulator keuangan paling lambat bulan September. Mereka juga diharuskan membuat akun dan laporan perdagangan dengan menggunakan nama asli.

Hingga saat ini bursa kripto kecil dan menengah di Korsel tengah berjuang untuk mendapatkan lisensi dari otoritas setempat. Meskipun perizinan tersebut berbeda dengan bursa kripto besar seperti Korbit, Bithumb, Coinone dan Upbit.

Tidak hanya bursa kripto kecil dan menengah, perdagangan kripto besar juga tengah menghadapi permasalahan yang sama. Masalah tersebut tengah menimpa bursa kripto terbesar di Korsel, Bithumb. Pada Senin 2 Agustus kemarin, pihak berwajib tengah menyelidiki mantan ketua Bithumb atas dugaan penipuan.