Bagikan:

JAKARTA – Investor sekaligus penulis terkenal buku manajemen keuangan Rich Dad Poor Dad Robert Kiyosaki memprediksi hancurnya pasar saham raksasa pada bulan Oktober mendatang. Ini kemungkinan diikuti oleh crash­-nya market kripto. Selain saham dan kripto, dia juga menyebutkan bahwa harga emas dan perak bakal ikut jatuh.

Prediksi Kiyosaki itu disampaikan dalam sebuah cuitan Twitter pada 26 September kemarin. Dia menyebutkan bahwa market saham saat ini tengah dalam kondisi berbahaya. Kiyosaki mengimbau para investor untuk lebih hati-hati.

“Keruntuhan pasar saham raksasa datang pada Oktober. Mengapa? Treasury dan Fed kekurangan T-bills. Emas, perak, bitcoin juga bisa crash. Sebaiknya uang tunai digunakan untuk mengambil barang murah setelah crash. Tidak menjual emas, perak, bitcoin, namun punya banyak uang untuk hidup setelah jatuhnya pasar saham. Saham berbahaya. Hati-hati.”

Melansir Bitcoin.com News, Robert Kiyosaki merupakan penulis dan investor yang vokal dalam mengungkapkan kemungkinan terjadinya market crash. Pada bulan Juni lalu, Kiyosaki memperingatkan bahwa “crash besar” bakal datang sebab “gelembung besar” dalam sejarah dunia “semakin besar”. Waktu itu dia menyarankan untuk membeli emas, perak, dan Bitcoin.

Sebagai informasi, buku Rich Dad Poor Dad diterbitkan pertama kali pada tahun 1997, ditulis oleh Robert Kiyosaki dan Sharon Lechter. Buku tersebut masuk ke dalam daftar buku best seller New York Times selama lebih dari enam tahun. Rich Dad Poor Dad telah dicetak lebih dari 32 juta eksemplar, diterjemahkan ke dalam  51 bahasa dan dijual di 109 negara.

Selain itu, Robert Kiyosaki juga menanggapi pelarangan keras pemerintah China terhadap kripto. Menurutnya, itu berarti China akan meluncurkan koin pemerintahannya sendiri. Dia juga mengkhawatirkan kemungkinan pemerintah AS mengikuti langkah China. Jika itu terjadi maka “kebebasan kita berakhir”.

“Pagi ini China mengumumkan tindakan keras barunya terhadap kripto. Apa artinya? Itu berarti China akan meluncurkan koin kripto pemerintahnya. Jika AS mengikuti, koin Fed berarti bitcoin dilarang, AS menjadi pemerintah terpusat, seperti China, komunisme AS dimulai, kebebasan kita berakhir.”

China sudah berhasil melakukan uji coba yuan digital-nya. Namun, AS belum mengeluarkan keputusan apakah akan turut mengeluarkan mata uang digital bank sentral (CBDC) sendiri atau tidak sebagaimana yang dilakukan kompetitornya. Ketua The Fed, Jerome Powell mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera membahas hal tersebut.

Sejumlah pihak melihat tindakan China sebagai hal yang positif, termasuk sejumlah anggota parlemen AS. Menurut mereka ini adalah kesempatan besar bagi AS untuk menjadi pemimpin di bidang mata uang kripto. Ketika China merespon negatif kripto, maka AS berpeluang besar untuk memasuki dunia kripto dan menjadi pemimpinnya.

“Tindakan keras otoriter China terhadap kripto, termasuk bitcoin, adalah peluang besar bagi AS. Ini juga merupakan pengingat keunggulan struktural kami yang besar atas China,” kata Senator Pat Toomey.