Bagikan:

JAKARTA -  Inggris bersama sekutu NATO harus tetap memimpin dalam "perlombaan senjata AI baru". Hal ini ditegaskan oleh Menteri Kantor Kabinet Inggris, Pat McFadden, Senin 25 November. Ia memperingatkan bahwa pelaku kejahatan siber Rusia semakin sering menargetkan negara-negara yang mendukung Ukraina.

Dalam pidatonya di Konferensi Pertahanan Siber NATO di London, McFadden akan mengumumkan rencana Inggris untuk mendirikan Laboratorium Keamanan AI baru. Laboratorium ini bertujuan untuk mengembangkan alat pertahanan siber yang lebih baik dan mengorganisasi informasi intelijen terkait serangan siber.

“Perang siber kini menjadi kenyataan sehari-hari, di mana pertahanan kita terus-menerus diuji,” katanya dalam cuplikan pidato yang dirilis sebelumnya.

McFadden mendesak aliansi militer pimpinan AS, bisnis, dan institusi untuk "melakukan segalanya untuk mengunci pintu digital mereka" demi melindungi diri dari Rusia yang semakin agresif.

“Ancaman ini harus dihadapi dengan ketegasan yang setara untuk melindungi warga dan sistem kita. Tujuh puluh lima tahun setelah pendiriannya, jelas bahwa NATO lebih dibutuhkan daripada sebelumnya,” tegasnya.

Moskow sebelumnya membantah melakukan serangan siber dan menyebut tuduhan semacam itu sebagai upaya untuk memicu sentimen anti-Rusia.

McFadden juga mengatakan teknologi AI berpotensi dijadikan senjata melawan negara-negara pendukung Ukraina sejak invasi skala penuh Rusia pada 2022, yang menurutnya telah memperburuk realitas perang siber sehari-hari terhadap Inggris dan sekutunya.

“AI telah merevolusi banyak aspek kehidupan, termasuk keamanan nasional. Namun, saat teknologi ini berkembang, ada bahaya bahwa ia dapat dijadikan senjata melawan kita, karena musuh kita juga mempelajari cara menggunakan AI di medan fisik dan siber,” katanya.

Laboratorium baru ini, yang didukung dengan pendanaan awal sebesar 8,22 juta pound sterling (Rp 133 miliar), akan melibatkan pakar akademis dan pemerintah untuk menilai dampak AI terhadap keamanan nasional serta memahami penggunaannya oleh Rusia.

“Tidak perlu diragukan: Inggris dan negara-negara lain yang hadir di ruangan ini mengawasi Rusia. Kami tahu apa yang mereka lakukan dan sedang melawan serangan mereka baik secara publik maupun di balik layar,” tambah McFadden.

“Itulah mengapa kami mendukung Ukraina dalam perjuangannya untuk menentukan takdirnya sendiri," ujarnya.