JAKARTA – Market kripto kembali crash setelah Bank sentral China, People’s Bank of China (PBoC) memerintahkan untuk menutup sejumlah perusahaan yang menyediakan layanan perdagangan kripto pada Selasa, 20 Juli. Keputusan ini menyebabkan harga mata uang kripto anjlok dalam beberapa hari terakhir.
China beberapa kali memberikan sentimen negatif terhadap market kripto. Baru-baru ini PBoC melarang institusi yang menyediakan layanan yang berkaitan dengan mata uang kripto, termasuk perdagangan kripto.
Namun, ini bukan hal baru yang dilakukan China terhadap market kripto. Pada 2013 lalu, China telah memrintahkan penyedia pembayaran pihak ketiga untuk berhenti menggunakan Bitcoin.
Kemudian pada 2017, otoritas keuangan China menyetop perdagangan kripto. Regulator juga berjanji untuk terus menyerang perdagangan kripto pada 2019 lalu sebagaimana laporan dari CNBC International.
Pada tahun 2021 ini, sebelum market kripto mengalami crash, pemerintah China telah melarang pembayaran yang berkaitan dengan kripto pada Mei lalu. Tidak berhenti sampai di situ, pada bulan Juni, pemerintah China melakukan penangkapan massal tehadap warga negaranya yang dicurigai melakukan kejahatan dari penggunaan kripto.
BACA JUGA:
Di bulan yang sama, pemerintah China semakin memperketat peraturannya dalam membendung kripto. Mereka menekan bank dan perusahaan pembayaran untk berhenti menyediakan layanan kripto. Mereka juga memblokir akun-akun yang membahas kripto di media sosial Weibo.
Berlanjut pada bulan Juli, sebagian besar penambang Bitcoin diusir dari China. Kejadian ini membuat suram dunia mining. Tampaknya pemerintah China berupaya melakukan segala hal dalam meruntuhkan perkembangan cryptocurrency. Pasalnya, saat ini mereka tengah menguji coba Yuan Digital dan bakal segera diterapkan dalam waktu dekat. Mata uang kripto merupakan batu sandungan bagi tujuan mereka.
“Pemerintah China melakukan segala yang mereka bisa untuk memastikan bahwa bitcoin dan cryptocurrency lainnya menghilang dari sistem keuangan dan ekonomi China,” ujar CEO Marathon Digital Holdings dan anggota Dewan Penambangan Bitcoin, Fred Thiel.
Selain itu, rumor yang beredar menyebutkan bahwa tindakan keras China terhadap kripto merupakan bagian dari agenda dalam menyambut peringatan 100 tahun Partai Komunis China.
Tidak hanya itu, platform perdagangan kripto milik Changpeng Zhao, Binance juga tengah diserang habis-habisan oleh sejumlah negara besar dunia. Di sisi lain, perusahaan investasi kripto Greyscale dikabarkan telah melepas ribuan Bitcoin-nya ke pasaran. Sampai saat ini belum diketahui kapan market kripto akan kembali pulih.