Bagikan:

JAKARTA – Belum lama ini pendiri Binance, Changpeng Zhao menyatakan kesiapannya untuk mengundurkan diri dari perusahaan jika ada pengganti yang bisa bekerja dengan labih baik. Hal tersebut diungkapkan oleh Zhao ketika Binance mendapat tekanan dari regulator dunia.  

Regulator keuangan dan pemerintah kerap memperketat peraturan guna mengawasi industri kripto. Pengawasan tersebut kerap menimbulkan rintangan bagi perusahaan perdagangan kripto seperti Binance. Di sisi lain, Binance juga dianggap tidak memenuhi standar regulator keuangan seperti yang terjadi di Inggris. Hal ini kerap menyulitkan Binance sendiri.

Melansir Reuters, Zhao mengeluarkan pernyataan untuk mundur setelah Binance berada di bawah pengawasan ketat regulator keuangan yang menuding pertukaran tersebut digunakan untuk pencucian uang. Regulator juga mengkhawatirkan kemungkinan adanya korban penipuan yang dilakukan exchange tersebut.

Sejumlah otoritas keuangan dari berbagai negara termasuk Inggris, Jerman, Italia, Lithuania, Hong Kong, Jepang, dan Thailand menyatakan kekhawatiran mereka terhadap bursa kripto Binance.

Zhao secara terang-terangan mengatakan bahwa dirinya berupaya membangun relasi dengan regulator. Dia juga bakal meminta persetujuan mereka untuk mendirikan kantor pusat meskipun Zhao menilai hal tersebut melanggar struktur desentralisasi.

Selain itu, pendiri Binance tersebut juga mengungkapkan dirinya tidak akan segera meninggalkan perusahaan. Di sisi lain, dia menyatakan siap menyerahkan kepemimpinan perusahaan kepada penggantinya.

“Ini bukan situasi di mana saya dipaksa untuk mundur,” papar Zhao.

Dia juga menambahkan siap menyerahkan kendalinya kepada penerus yang bisa melakukan “pekerjaan yang lebih baik.”

“Saya seorang pengusaha teknologi. Kami melakukan rotasi ini untuk menjadi lembaga keuangan teregulasi dan saya akan sangat terbuka untuk mencari pemimpin dengan latar belakang regulasi yang kuat,” ungkapnya.

Di tengah tekanan Zhao mengungkapkan bahwa dirinya bakal berupaya meminta persetujuan regulator untuk beroperasi dan mendirikan kantor pusat regional.

“Kami ingin mendapat izin dari mana pun... Mulai sekarang, kami akan menjadi institusi keuangan,” imbuh bos Binance itu.

Binance merupakan platform perdagangan kripto yang kerap memberikan layanan perdagangan derivatif. Dalam merespon pengawasan dari regulator dunia, Binance terpaksa mengurangi sejumlah layanannya terutama pada taruhan kripto dengan laverage tinggi dan menutup seluruh token perusahaan teknologi yang terikat pada saham.

Data dari firma riset asal Inggris, CryptoCompare menyebutkan bahwa volume perdagangan di Binance telah meningkat hampir sepuluh kali lipat dari tahun lalu, meningkat menajdi 668 miliar dolar AS (setara Rp9,6 kuadriliun) pada Mei 2021.

Selain itu, data dari Sensor Tower menyebutkan bahwa aplikasi Binance telah diunduh sebanyak 1,8 juta kali sepanjang tahun 2021. Sedangkan total unduhannya telah mencapai 2,2 juta kali.

Dalam beberapa bulan terakhir Binance telah dilarang beroperasi di Inggris, Ontario Kanada, dan Kepulauan Cayman.