Punya Fetish Aneh, Dokter Terpaksa Keluarkan Kabel <i>Charger</i> dari Kandung Kemih Pria di India
Hasil roentgen kabel charger di kandung kemih pria di India (Facebook @wallie islam)

Bagikan:

JAKARTA - Tak bisa dibayangkan, bagaimana caranya sebuah kabel charger bisa dikeluarkan dari dalam kandung kemih seorang pria di India. Operasi pengangkatan kabel charger sepanjang 61 cm itu, bahkan membuat para dokter di Rumah Sakit Assam, di India kebingungan. 

Dilansir dari laman VICE Internasional, seorang dokter bedah bernama Dr. Walliul Islam dibuat terheran-heran saat menangani penyakit yang dialami pasiennya. Kala itu pasien mengeluhkan sakit perut yang parah karena secara tidak sengaja menelan kabel earphone. 

Namun dari hasil pemeriksaan roentgen menggunakan sinar X di bagian usus dan lambung justru sama sekali tidak ditemukan kabel tersebut. Kabel yang dimaksud justru berada di kandung kemih pria tersebut.

"Pria tersebut datang kepada saya dengan keluhan nyeri di bagian abdomen (perut) dan mengaku punya riwayat menelan kabel. Hasil penglihatan sinar X menemukan bahwa ada sesuatu di bagian bawah perutnya," tutur Dokter Walliul Islam.

Setelah melihat hasil roentgen, diputuskan untuk melakukan tindakan medis kepada pria malang itu. Para dokter melakukan prosedur pembedahan di bagian perut termasuk dekat ginjal untuk mengeluarkan kabel tersebut. 

Hasilnya sungguh mengejutkan, kabel charger sepanjang 61 cm terbelit dari dalam perut pria itu. Diketahui setelah pemulihan pasca operasi, pasien tersebut memiliki fetish seksual yang tidak biasa. 

"Awalnya dia(pasien) mengaku telah mengkonsumsi kabel melalui mulut. Tetapi sebenarnya, dia telah memasukkan kabel charger ponsel lewat lubang alat kelaminnya," ungkap sang dokter yang membagikan proses operasi tersebut ke laman Facebooknya. 

Pada laman Facebook pribadinya, sang dokter melihat pasien tersebut tidak mengalami gangguan mental. Namun dari hasil operasi tak biasa ini, diketahui pria tersebut memiliki kesenangan seksual yang tidak biasa. 

"Saya telah melakukan operasi selama 25 tahun, tetapi baru sekarang mengalami kasus seperti ini terjadi di meja operasi," imbuhnya.