Bagikan:

JAKARTA - Google akan mempermudah penggunanya untuk membawa kartu vaksin COVID-19 di ponsel mereka. Perusahaan mengatakan sedang memperbarui sistem Passes API bawaan di Android.

Nantinya sistem itu berfungsi memberikan penyedia layanan kesehatan dan lembaga pemerintah untuk membuat versi digital dari tes COVID-19. Selain itu ada kartu vaksin COVID-19 yang dapat disimpan langsung ke ponsel pengguna Android.

Mengutip Techcrunch, Sabtu, 3 Juli, kartu tes COVID-19 meliputi informasi, seperti nama tes, hasilnya, tanggal menerimanya, dan nama entitas penyelenggara.

Sedangkan kartu vaksin mencakup informasi tentang nama vaksin, nomor lot dan dosis, tanggal menerimanya, nama entitas pemberi, dan perincian janji temu di masa mendatang.

Fitur kartu vaksin di Android (Sumber: Google)

Passes API biasanya digunakan untuk menyimpan hal-hal seperti boarding pass, kartu loyalitas, kartu ucapan, tiket, dan lainnya ke dompet Google Pay pengguna. Namun, aplikasi Google Pay dalam hal ini tidak akan turut digunakan.

Sebagai gantinya, pengguna tanpa aplikasi Google Pay akan memiliki opsi untuk menyimpan versi digital kartu tes COVID-19 atau kartu vaksin langsung ke perangkat mereka, yang dapat diakses dari pintasan layar utama.

Karena Google tidak menyimpan salinan kartu, siapa pun yang perlu menyimpan kartu mereka di beberapa perangkat harus mengunduhnya satu per satu di masing-masing perangkat dari penyedia layanan kesehatan atau aplikasi organisasi lain.

Cara menggunakan fitur ini cukup mudah, perangkat harus menjalankan Android 5 atau versi yang lebih baru. Google mengatakan kartu tersebut dapat diakses bahkan ketika pengguna sedang offline atau di daerah dengan sinyal internet yang rendah.

Menyoal keamanan data, Google mengatakan semua informasi kartu akan disimpan di perangkat Android itu sendiri. Jika pengguna ingin mengakses kartu tersebut mereka di beberapa perangkat, mereka harus menyimpannya di semuanya secara manual.

Lebih lanjut, Google berjanji tidak akan menyimpan salinan informasi dan tidak akan membaginya dengan layanan pihak ketiga manapun untuk tujuan penargetan iklan. Meski demikian, perusahaan akan mengetahui bagaimana pengguna menggunakan kartu COVID-19 milik mereka, dan seberapa sering mereka mengaksesnya.