Musim NFT Masih Berlanjut, <i>Source Code</i> World Wide Web Laku USD 5,4 Juta
Source code WWW dalam bentuk NFT (TechXplore)

Bagikan:

JAKARTA - Di tengah berita mata uang kripto yang makin panas, pengaruh NFT ternyata masih kuat. Baru-baru ini, source code dari World Wide Web, yang dilelang oleh penemunya, Sir Tim dan Lady Berners-Lee, laku dengan nilai 5.434.500 USD lewat pelelangan Sotheby.

Nilai yang terbilang besar. Dan peningkatannya juga fantastis dari penawaran pertama. Diketahui bahwa source code ini pertama kali dipamerkan pada 23 Juni dengan nilai 1.000 USD.

Menurut pernyataan Sotheby, via Mashable, hasil pelelangan bakal dipakai untuk aksi sosial yang tengah dilakukan Sir Tim dan Lady Berners Lee.  

“Proses penawaran NFT ini ke pelelangan memberi saya kesempatan untuk melihat kembali ke masa saat saya pertama kali duduk untuk menulis kode ini 30 tahun yang lalu, dan merenungkan seberapa jauh web sudah berkembang sejak saat itu, “ungkap Berners-Lee dalam sebuah pernyataan yang dirilis Sotheby.

Rumah lelang Sotheby turut menyampaikan bahwa NFT yang dijual Berners-Lee terdiri atas empat bagian. File asli dengan stempel waktu yang ditulis langsung oleh Sir Tim, visualisasi animasi dari kode tersebut, surat tulisan Sir Tim yang menjelaskan tentan kode serta proses pembuatan

“Serta poster digital dari source code buatan Sir Tim dari file menggunakan Python termasuk grafik tanda tangan fisiknya,” tulis rumah lelang Sotheby.

Nilai 5,4 juta dolar Amerika Serikat memang cukup besar. Tapi, belum sepadan dengan NFT paling mahal yang pernah dijual. Dan predikat tersebut hingga saat ini masih dipegang oleh seniman Beeple, yang berhasil menjual lukisannya dengan nilai 69 juta dolar AS di rumah lelang Christie pada bulan Maret lalu.

Memicu Kontroversi

Sebagai tambahan, kode pemrograman yang berhasil menciptakan World Wide Web pertama kali ditulis pada tahun 1990 dan 1991. 9.555 baris kode yang dibuat Sir Tim bakal bisa diakses lewat tautan yang dikodifikasi dalam bentuk NFT.

Namun, siapa sangka jika keputusan tersebut mengundang kontroversi. Banyak pihak mempertanyakan akankah penjualan ini bakal membuat WWW tak lagi gratis, mengingat kode awalnya sudah dijual dan dimiliki perseorangan.

Menanggapi kontroversi tersebut, Sir Tim menjawab dengan tenang. Mengutip The Guardian, pembuat WWW ini menuatakan bahwa keputusannya untuk menjual source code masih sejalan dengan nilai-nilai dari WWW.

“Pertanyaan yang saya dapatkan, mereka berkata: ‘Oh, tampaknya tak seperti web yang gratis dan terbuka.’ Yah, tunggu dulu, web tetaplah gratis dan terbuka seperti biasanya. Kode inti dan protokol pada web bebas royalti, seperti dulu. Saya tidak menjual website, Anda tidak perlu membayar uang untuk membuka tautan,” terang Berners-Lee dilansir dari The Guardian, Kamis, 1 Juli.

Berners-Lee pun menyatakan bahwa dirinya tidak benar-benar menjual source code –sebagaimana yang diberitakan banyak media. Yang dijual adalah gambar bikinannya, program menggunakan bahasa Python yang ditulisnya sendiri –yang menggambarkan source code di dinding dan ditandantangani olehnya.