JAKARTA - CEO Apple Tim Cook mengklaim bahwa Android memiliki malware 47 kali lebih banyak daripada iOS. Bahkan dia juga mengatakan bahwa aplikasi seluler di sistem Android mengesampingkan kepentingan terbaik pengguna.
Dalam hal ini Cook menjelaskan mengapa ada perbedaan antara iOS dan Android pada hal ini. Karena menurutnya, App Store lebih aman dalam meninjau pengembang yang ingin menempatkan aplikasinya di toko online tersebut.
“Karena kami telah merancang iOS sedemikian rupa sehingga ada satu App Store dan semua aplikasi ditinjau sebelum masuk ke toko,” ungkap Cook seperti dikutip dari Wccftech.
Maksud dari pernyataan Cook, kemungkinan pengguna Android dapat dengan mudah memasang aplikasi dari pihak ketiga selain Play Store. Dengan begitu, pengguna juga tidak mengetahui apakah aplikasi itu aman atau tidak.
"Itu membuat banyak malware ini keluar dari ekosistem kita," tegas Cook.
Sedangkan, pengguna iOS hanya diizinkan oleh Apple memasang aplikasi yang tersedia di App Store saja. Tidak hanya menyinggung masalah malware di Android, Cook pun membahas fokus Apple pada privasi dan bahkan menyebut pendahulunya, yakni mendiang Steve Jobs.
"Dan kami telah fokus pada privasi selama beberapa dekade. Steve dulu mengatakan privasi menyatakan dalam bahasa sederhana apa yang orang-orang mendaftar dan mendapatkan izin mereka. Dan izin itu harus diminta berulang kali. Kami selalu mencoba untuk terus hidup seperti itu," ujar Cook.
"Pelanggan telah memberi tahu kami secara terus-menerus betapa mereka menghargai itu. Jadi kami akan membela pengguna dalam diskusi dan kami akan melihat ke mana arahnya. Saya optimis, saya pikir kebanyakan orang yang melihat keamanan tahu bahwa keamanan adalah risiko utama," imbuhnya.
BACA JUGA:
Kebijakan Pengembang Pihak Ketiga
Menurut Cook, bahasa Digital Markets Act (DMA) saat ini, jika memaksa sideloading pada iPhone, maka akan menghancurkan keamanan smartphone dan banyak inisiatif privasi App Store. DMA merupakan usulan undang-undang Eropa, yang bertujuan untuk mencegah perusahaan teknologi besar memonopoli posisi mereka di pasar.
DMA berfokus pada perusahaan dengan basis pelanggan yang besar—seperti Apple, Google, dan Amazon—yang menginginkan membuka platform mereka kepada pesaing. “Ini akan memaksa raksasa teknologi untuk mengizinkan pengguna menginstal perangkat lunak di luar toko aplikasi,” katanya.
Undang-undang yang diusulkan juga bertujuan untuk membangun lingkungan bisnis yang lebih adil bagi perusahaan dan individu yang bergantung pada platform online, serta sebagai penjaga gerbang besar untuk menawarkan layanan mereka di satu pasar.
“Ketika saya melihat regulasi teknologi yang sedang dibahas, saya pikir ada bagian yang bagus, dan kemudian saya pikir ada bagian yang tidak sesuai dengan kepentingan terbaik pengguna,” tutur Tim Cook dalam wawancara.