JAKARTA - Belum lama ini ponsel milik CEO Amazon, Jeff Bezos mengalami peretasan. Seorang investigator meyakini bahwa ponsel iPhone milik Bezos diretas setelah ia menerima file video lewat WhatsApp.
Seperti dikutip dari LiveMint, Rabu 29 Januari, Facebook justru menyalahkan sistem operasi Apple terkait diretasnya ponsel milik orang terkaya pertama di dunia tersebut. Diduga, file berukuran 4,4MB tersebut mengandung sebuah malware.
Vice President of Global Affairs & Communications Facebook, Nick Clegg mengatakan bahwa ia tidak menyalahkan WhatsApp, sebab aplikasi tersebut memiliki enkripsi end-to-end yang dijamin soal keamanannya.
"Kedengarannya seperti sesuatu. Anda tahu, apa yang mereka sebut beroperasi, dioperasikan di telepon itu sendiri. Tidak mungkin terjadi apa-apa ketika pesan dikirin dalam perjalanan, karena itu end-to-end dienkripsi di WhatsApp," ungkap Nick Clegg dalam sebuah wawancara dengan BBC minggu lalu.
BACA JUGA:
Sementara itu, Clegg juga membandingan kasus peretasan ini dengan membuka sebuah e-mail berbahaya. Ia beranggapan bahwa itu hanya hidup ketika pengguna membukanya.
Laporan dari FTI Consulting yakni perusahaan yang telah menyelidiki ponsel Bezos menjelaskan, setelah file video diterima, ponsel tersebut mulai mengirim sejumlah data, termasuk pesan intimnya dengan Lauren Sanchez, sang kekasih.
Clegg juga menduga bahwa sesuatu pasti telah mempengaruhi sistem operasi ponsel Bezos.
"Anda pasti yakin bahwa teknologi enkripsi end-to-end tidak bisa, kecuali jika Anda memiliki handset, atau Anda memiliki pesan di kedua ujungnya, hal ini tidak dapat diretas," jelasnya.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan jelas dari Apple menyikapi pernyataan Facebook tersebut. Namun, hal ini bisa saja terjadi bukan hanya di ponsel Jeff Bezos. Selama ini, Apple terkenal dengan sistem operasi perangkat yang begitu aman.
Menyoal serangan yang dialami Jeff Bezos, sebenarnya tidak ada aplikasi pesan yang bisa dibilang aman, termasuk Line, Telegram, hingga Facebook Messenger yang diklaim terjamin keamanannnya.
Untuk mengatasi masalah itu, VOI dapat merangkum beberapa cara agar WhatsApp Anda terhindar dari peretasan seperti yang dialami oleh Bezos.
Perbarui Aplikasi
Secara berkala hal ini harus sering dilakukan agar terhindar dari infeksi malware, karena setiap hari pengembang selalu melakukan pembaruan fitur juga memperbarui sistem keamanan aplikasi.
Pasang Anti-Virus
Kini tidak sulit ditemukan pengembang anti-virus khusus untuk ponsel. Meskipun pembuat malware akan terus berusaha mencari celah keamanan, paling tidak aplikasi anti-virus tersebut bisa memberikan peringatan bahkan mencegahnya secara masif.
Jangan Sembarang Membuka File
Jika ada teman maupun saudara yang mengirimkan file tidak jelas, jangan cepat-cepat dibuka, karena bisa jadi file tersebut telah ditanamkan malware. Jika memungkinkan, Anda bisa menanyai file apakah yang mereka kirimkan tersebut.
Gunakan PIN Aplikasi
Hal ini berguna agar tidak ada orang jahil yang mengintip atau membuka aplikasi yang ada pada ponsel Anda, karena peretasan bisa dilakukan melalui apapun selain mengirimkan file via aplikasi pesan singkat.
Tidak Sembarang Menerima Telepon
Jika malware bisa disematkan di sebuah file, berbeda dengan spyware yang masuk melalui fitur call dan akan menimbulkan dampak cukup parah, di mana peretas dapat mengambil alih sistem operasi pada Android maupun iOS.
Tak sampai di situ, spyware tidak hanya mencuri data percakapan, namun sistem berbahaya itu juga bisa menginfeksi pengguna saat menagangkat panggilan WhatsApp dari nomor penyerangnya.