Bagikan:

JAKARTA - Para astronom Eropa mengungkap telah mendeteksi adanya lubang hitam (black hole) terdekat dengan Bumi yang pernah ditemukan. Lubang hitam ini, diklaim bisa dilihat dengan mata telanjang atau lebih jelas menggunakan teleskop.

Dihimpun dari USA Today, Minggu 10 Mei, para peneliti dari European Southern Observatory (ESO) menemukan lubang hitam menggunakan alat teleskop 2,2 meter MPG/ESO di La Silla Observatory di Chile dengan dua bintang urutan utama tipe B, terlihat dari Bumi dengan mata telanjang, dan sebelumnya dianggap sebagai sistem biner yang disebut HR 6819.

Black hole terdekat ini, sebelumnya tak terdeteksi karena ukuran yang sangat kecil dan sunyi. Penelitian baru ini muncul dalam publikasi Astronomi dan Astrofisika. Objek luar angkasa itu diyakini setidaknya 4,2 kali massa Matahari. Terletak sekitar 1.000 tahun cahaya dari Bumi, atau sekitar 9,5 triliun kilometer jauhnya.

Pemimpin penelitian untuk ESO, Thomas Rivinius mengakui bahwa lubang hitam tersebut lokasinya masih sangat jauh dari Bumi. Tetapi, Rivinius mencatat bahwa benda langit itu harus diteliti dengan baik apakah berbahaya atau tidak.

Objek langit sejenis itu akan terus bermunculan ke depannya, berikutnya yang terdekat dengan Bumi mungkin sekitar tiga kali lebih jauh, atau sekira 3.200 tahun cahaya.

Sebagai informasi, lubang hitam adalah benda yang sangat padat dengan tarikan gravitasi yang begitu kuat sehingga bahkan cahaya pun tidak bisa lepas. Beberapa sangat besar, seperti yang ada di pusat galaksi 26.000 tahun cahaya dari Bumi. Lubang hitam itu empat juta kali massa Matahari.

Menurut para peneliti, lubang hitam yang baru ditemukan ini secara gravitasinya terikat pada dua bintang yang dijuluki triple system dan bertengger di konstelasi Telescopium di langit belahan Bumi Selatan.

"Pasti ada ratusan juta lubang hitam di luar sana, tetapi kita hanya tahu sangat sedikit. Mengetahui apa yang harus dicari harus menempatkan kita pada posisi yang lebih baik untuk menemukan mereka," kata Rivinius.

Sebenarnya, di Bima Sakti terdapat antara 100 juta hingga 1 miliar benda kecil yang padat di sana. Para astronom mengklaim, biasanya benda itu tidak terlihat dan hanya dapat ditemukan ketika mereka tengah mencari makan di bagian bintamg mitra atau sesuatu yang jatuh ke dalamnya.

"Ini adalah bintang muda dan panas dibandingkan dengan Matahari yang berumur 4,6 miliar tahun. Mereka mungkin berusia 140 juta tahun, tetapi pada suhu 15.000 derajat Celcius, mereka tiga kali lebih panas dari Matahari," imbuh Rivinius.

Sekitar 15 juta tahun yang lalu, salah satu bintang itu berubah bentuk terlalu besar dan terlalu panas yang seketika menjadi supernova, lalu berubah menjadi lubang hitam dalam proses pembekuan.

Meski kedua bintang tersebut cukup jauh dari lubang hitam, tetapi dalam beberapa juta tahun yang akan datang, bintang yang lebih dekat diperkirakan akan tumbuh sebagai bagian dari siklus.