JAKARTA - Tahun 70-an adalah era perlombaan "unjuk gigi" kemampuan eksplorasi luar angkasa antara dua negara adi kuasa pada waktu itu: Soviet dan Amerika Serikat. Terlepas dari bahayanya misi itu, ambisi antara kedua negara tersebut tidak pernah padam.
Misalnya saja pada peristiwa yang terjadi hari ini, 24 April, 53 tahun lalu atau pada 1967. Kala itu, seorang astronot dari Soviet Vladimir Komarov terbunuh ketika parasutnya gagal melambung dalam perjalanannya menuju kembali ke bumi.
Seperti dikutip History.com, misi Komarov saat itu adalah menguji pesawat ruang angkasa Soyuz I di tengah perlombaan antariksa antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Sebelum Komarov, pada 1967 insiden yang menelan nyawa sudah pernah terjadi di kubu Amerika Serikat.
Gus Grissom, Edward White dan Roger Chafee, astoronot NASA dalam program Apollo tewas dalam kebakaran selama masa uji coba. Komarov sendiri merupakan seorang pilot pesawat tempur dan insinyur penerbangan.
Perjalanan luar angkasa pertamanya berhasil pada 1964. Namun tiga tahun kemudian keberentungannya tak berulang.
Setelah 24 jam di luar angkasa dan 16 jam mengorbit, Komarov dijadwalkan untuk kembali memasuki atmosfer. Naas, di tengah jalan masalah muncul.
Mulanya, ia mengalami kesulitan menangani kapal dan tidak dapat menembakkan rem roket. Padahal, perjalanan masih harus melalui dua tahapan perjalanan lagi sebelum ia dapat masuk kembali ke bumi.
Saat Soyuz I berada di ketinggian 23.000 kaki, sebuah parasut seharusnya sudah dipasang dan membawa Komarov dengan selamat ke bumi. Namun, lipatan-lipatan parasutnya tiba-tiba kusut ketika dibuka.
Komarov dalam bahaya. Tidak ada parasut cadangan ditubuhnya, ia lalu jatuh ke tanah dan terbunuh.
BACA JUGA:
Kematiannya merupakan duka bagi publik Moskow. Upacara pemakaman besar digelar di sana. Sementara, abu kremasinya dimakamkan di dinding Kremlin.
Ironinya, istri Komarov sendiri ternyata belum diberitahu tentang peluncuran pesawat Soyuz I. Istrinya baru tahu suaminya tidak berada di bumi setelah Komarov sudah mengorbit. Ia tidak sempat mengucapkan selamat tinggal kepada suaminya.
Terlepas dari bahayanya misi luar angkasa itu, ambisi Soviet maupun AS untuk melanjutkan program eksplorasi ruang angka tidak terhenti. Dua tahun setelah peristiwa itu, AS berhasil mendaratkan manusia di bulan.