Bagikan:

JAKARTA – Uang kripto Shiba Inu (SHIB) ini punya gelar pembunuh Dogecoin (DOGE) atau “Dogecoin Killer”. Shiba Inu sudah listing di platform perdangan kripto, Binance.

SHIB termasuk ke dalam peringkat 20 uang kripto teratas berdasarkan kapitalisasi pasarnya, sebagaimana yang dilaporkan CoinMarketCap.

Koin Shiba Inu muncul sebagai respon terhadap hype Dogecoin. Tidak tanggung-tanggung, setelah dua hari listing di Binanance, SHIB langsung meroket ke harga tertingginya dengan kenaikan hingga 966 persen.

Presentase kenaikan tersebut, jika ditambah dengan angka kenaikan dari awal 2021 menjadi 2.300.000 persen. Menjelang listing SHIB di Binance, uang kripto pembunuh Dogecoin itu langsung meroket dua kali lipat hanya dalam 2 jam.

Melalui laman resmi SHIB, pihaknya mengungkapkan sekitar 50 persen suplai tokennya sudah dikunci dan tidak bisa ditarik ke Uniswap guna menyediakan likuiditas.

Selain itu, sebanyak 50 persen SHIB juga sudah dikirimkan ke pencipta Ethereum, yakni Vitalik Buterin. Hal ini ditujukan untuk menjadi syarat “burning”. Meskipun demikian, Butern masih mempunyai akses penuh terhadap token tersebut.

Saat ini Buterin dikabarkan mempunyai uang kripto Shiba Inu dalam wallet senilai lebih dari 15 miliar dolar AS. Jumlah tersebut lebih banyak daripada uang kripto Ethereum yang dimilikinya yang bernilai 1,3 miliar dolar AS.

Sebagai informasi, Buterin kerap menerima gelontoran uang kripto tersebut secara sukarela. Sumbangan tersebut tidak hanya dari SHIB tapi juga dari uang kripto peniru Dogecoin yang lain.

Binance telah memasukkan koin SHIB ke dalam daftar penjualan uang kriptonya pada 10 Mei kemarin. Meskipun demikian, kepemilikan dominan SHIB tercatat pada wallet nomor 1, 2, dan 3. Ketiganya memiliki Shiba Inu sebanyak 50,5 persen, 7,0 persen, dan terakhir 3,0 persen.

Selain di Binance, Shiba Inu juga sudah listing di platform perdagangan kripto lain seperti Kucoin dan Houbi Global.