JAKARTA – Di tengah meroketnya popularitas Shiba Inu (SHIB) beberapa waktu lalu. Para investor mulai tertarik membeli Shiba Inu lantaran harganya di bawah Rp1 dan kenaikannya sangat tinggi.
Beberapa waktu lalu, banyak investor yang melirik koin yang dijuluki “Dogecoin Killer” itu. Namun, sebelum berinvestasi, sebaiknya pengguna mengetahui beberapa hal ini sebagaimana dilansir VOI dari Express.
1. Shiba Inu adalah Sebuah Token
Koin Shiba Inu merupakan token cryptocurrency yang memungkinkan para pembelinya bisa mendapat SHIB dalam jumlah yang banyak karena harganya yang sangat murah dibanding koin lain.
SHIB memiliki platform pertukaran desentralisasi sendiri bernama ShibaSwap. Sebanyak 50 persen dari seluruh pasokan koin Shiba Inu yang beradar telah dikunci di Uniswap. Sedangkan sisanya telah dikirimkan pendiri Ethereum, Vitalik Buterin untuk dibakar (burning) beberapa waktu lalu.
Token Shiba Inu menggunakan simbol anjing Shiba Inu, sama seperti Dogecoin. SHIB mengalami kenaikan yang tinggi sebelum market mengalami crash beberapa hari lalu.
BACA JUGA:
2. Tiruan dari Dogecoin
Seorang analis pasar, Susanah Streeter dari Hargreaves Landsdown menyatakan bahwa token tersebut telah dibuat untuk meniru kesuksesan Dogecoin.
“(Token) ini menampilkan anjing yang sama yang menjadi meme dan bertujuan untuk meniru keberhasilan DOGE yang (berhasil) mengubah (koin) lelucon menjadi mesin penghasil uang,” kata Streeter.
Sebelumnya, harga Dogecoin meroket setelah mendapat dukungan dari orang-orang berpengaruh seperti Elon Musk dan Mark Cuban. Di sisi lain, komunitas Dogecoin di Reddit berupaya mendorong harga DOGE hingga tembus 1 dollar AS.
3. Legitimasi Shiba Inu Masih Dipertanyakan
Selain popularitasnya yang meroket, masih sedikit informasi yang bisa diketahui tentang token SHIB tersebut, termasuk kegunaan dan fundamentalnya sendiri. Itu artinya, risiko yang melingkupi token Shiba Inu cukup tinggi. Meskipun high risk, para investor pemula sebaiknya riset terlebih dahulu sebelum melakukan investasi.