Bagikan:

JAKARTA – Selama beberapa bulan terakhir, SpaceX fokus membangun jaringan Starlink di orbit dengan kemampuan Direct to Cell. Kemampuan ini dikembangkan agar sinyal satelit bisa langsung terhubung ke ponsel.

Layanan ini masih terbatas karena masih dikembangkan oleh SpaceX. Namun, perusahaan itu berencana meluncurkan layanannya ke Ukraina melalui Kyivstar, operator seluler terbesar di negara tersebut. Keduanya baru menjalin kemitraan pada Senin, 30 Desember.

Mengutip dari laporan Reuters, keduanya telah menandatangani kontrak perjanjian Starlink dan Kyivstar akan menghadirkan layanan tersebut ke ponsel pada kuartal keempat tahun depan. Dengan begitu, pelanggan tidak perlu mengandalkan router WIFI.

Di tahun depan, Starlink Direct to Cell hanya beroperasi untuk pengiriman pesan. Namun, kemampuan ini akan dikembangkan di tahun berikutnya sehingga para pelanggan bisa mengandalkan satelit Starlink untuk mengirimkan pesan suara atau data.

Starlink Direct to Cell mampu terhubung langsung ke perangkat seluler karena satelit yang diluncurkan telah dilengkapi modem yang berfungsi seperti menara sinyal. Modem ini memancarkan sinyal dari luar angkasa dan ditangkap langsung oleh ponsel.

Ukraina merupakan negara ke-8 yang menerima layanan tersebut. Selain AS, yang menjadi negara pertama, SpaceX telah menghadirkan Starlink dengan kemampuan Direct to Cell di beberapa negara lainnya, di antaranya Jepang, Selandia Baru, dan lainnya.

Ini bukan pertama kalinya SpaceX bekerja sama dengan Ukraina dalam menghadirkan layanan satelitnya. Beberapa waktu lalu, perusahaan milik Elon Musk itu sempat menyediakan konektivitas internet untuk membantu masyarakat di tengah peperangan.