JAKARTA - Raja kripto, Bitcoin (BTC), kembali menorehkan sejarah baru dengan menembus level psikologis 103.900 dolar AS (sekitar Rp1,66 miliar) pada Kamis 5 Desember. Lonjakan harga yang mengesankan ini mengukuhkan posisi Bitcoin sebagai aset digital paling berharga di dunia.
Seiring dengan rekor harga baru ini, para ahli mulai berlomba-lomba meramalkan ke mana arah perjalanan Bitcoin selanjutnya. Prediksi yang beredar di pasar cukup beragam, namun satu hal yang pasti: ekspektasi terhadap harga Bitcoin di akhir tahun 2024 cenderung sangat bullish.
Firma investasi ternama, ARK Invest, yang dikenal dengan pandangannya yang agresif terhadap Bitcoin, memproyeksikan harga minimum Bitcoin pada akhir tahun akan mencapai 124.000 dolar AS (sekitar Rp1,98 miliar).
BACA JUGA:
Analis teknikal pun turut mengamini sentimen positif ini. Jelle, analis kripto berpengalaman, misalnya, melihat pola grafik yang mengindikasikan potensi kenaikan harga Bitcoin hingga 130.000 dolar AS (sekitar Rp2,08 miliar).
This bullish pennant has a target of $130,000.
Breakout confirmed - send it higher.#Bitcoin pic.twitter.com/GD8oNbNklG
— Jelle (@CryptoJelleNL) December 5, 2024
Tidak hanya para analis, platform prediksi pun ikut meramaikan perbincangan mengenai harga Bitcoin di masa depan. Platform prediksi seperti Kalshi menunjukkan konsensus yang lebih tinggi, dengan target rata-rata harga Bitcoin di akhir tahun mencapai 128.000 dolar AS (sekitar Rp2,05 miliar). Bahkan, ada kemungkinan kecil, sekitar 10%, bahwa Bitcoin bisa menembus level fantastis 150.000 dolar AS (sekitar Rp2,4 miliar).
Meski demikian, prediksi yang lebih ekstrem, seperti Bitcoin mencapai 250.000 dolar AS (sekitar Rp4 miliar), masih dianggap terlampau optimistis oleh sebagian besar pelaku pasar. Sementara pada Jumat 6 Desember, Bitcoin diperdagangkan di harga Rp1,56 miliar per koin berdasarkan data CoinMarketCap sore ini.