JAKARTA - Salah satu perusahaan penambangan Bitcoin terbesar yang terdaftar di pasar saham AS, MARA Holdings membeli Bitcoin dalam jumlah besar. Tidak tanggung-tanggung, perusahaan yang sebelumnya dikenal dengan nama Marathon Digital ini membeli 6.474 Bitcoin senilai 615 juta dolar AS (Rp9,7 triliun). Pembelian ini merupakan bagian dari rencana ambisius perusahaan untuk mengumpulkan lebih banyak Bitcoin di tengah pasar yang fluktuatif.
Melalui akun X (sebelumnya Twitter) pada Rabu 27 November, MARA mengungkapkan bahwa pembelian terbaru ini dilakukan di harga rata-rata 95.395 dolar AS (Rp1,5 miliar) per Bitcoin. Dengan akuisisi tersebut, total kepemilikan Bitcoin MARA kini mencapai 34.794 BTC, yang setara dengan sekitar 3,3 miliar dolar AS atau setara Rp52,1 triliun.
BACA JUGA:
Pembelian ini berlangsung setelah pada MARAberhasil menutup penawaran obligasi senior konversi tanpa bunga (0%) senilai 1 miliar dolar AS (Rp15,8 triliun) pada pekan lalu. Penawaran obligasi ini jatuh tempo pada tahun 2030.
Sebagian besar dana tersebut—sekitar 199 juta dolar AS (Rp3,1 triliun)—akan digunakan untuk buy back obligasi konversi yang jatuh tempo pada 2026. Sisanya akan dialokasikan untuk pembelian Bitcoin lebih lanjut dan keperluan operasional lainnya.
Perusahaan ini juga mengungkapkan bahwa mereka masih memiliki sekitar 160 juta dolar AS (Rp2,5 triliun) yang siap digunakan untuk membeli lebih banyak Bitcoin jika harga pasar turun lebih lanjut. Dalam strategi ini, MARA berusaha memanfaatkan potensi keuntungan jangka panjang dari Bitcoin yang kerap mengalami volatilitas harga.