JAKARTA – Searce, perusahaan konsultan teknologi modern, membahas tentang tren hingga hambatan dari perkembangan Artificial Intelligencee (AI). Pembahasan ini dirilis dalam laporan berjudul State of AI 2024.
Temuan Searce menunjukkan penerapan AI tidak berjalan dengan lancar di sejumlah perusahaan. Sekitar 42 persen responden mengungkapkan bahwa inisiatif AI yang diterapkan oleh perusahaan mereka 'agak berhasil', tetapi anggaran untuk adopsi AI terus meningkat.
Selain masalah peningkatan biaya, sejumlah perusahaan juga menghadapi masalah privasi data selama mengadopsi inisiatif AI. Sekitar 45 persen responden menyatakan bahwa privasi data merupakan hambatan yang sering mereka hadapi.
Persentase ini menempati posisi tertinggi, mengalahkan hambatan penggunaan teknologi lama dan kurangnya sumber daya yang berkualitas. Menurut Country Director Searce Indonesia Benedikta Satya, perusahaan harus melakukan identifikasi keterbatasan terlebih dahulu untuk menghadapi hambatan penerapan AI di masa depan.
BACA JUGA:
"Untuk mendapatkan kesuksesan implementasi AI, sebuah organisasi harus terlebih dahulu mengidentifikasi dan memitigasi keterbatasan yang ada sehingga mereka dapat memiliki jalur adopsi yang paling optimal,” kata Bene. "Penting bagi sebuah organisasi untuk menemukan mitra yang dapat membantu mereka."
Temuan berikutnya menunjukkan tren dari penggunaan AI. Saat ini, pemanfaatan AI Generatif (GenAI) sedang menjadi prioritas. Sekitar 70 persen responden mengungkapkan bahwa mereka memiliki tiga proyek minimum yang menggunakan GenAI dalam produksi.
Dari hasil studi ini pun ditemukan bahwa 60 persen responden menggunakan GenAI untuk mendukung layanan pelanggan, 60 persen responden menggunakan GenAI untuk melakukan penelitian internal, dan 53 persen responden menggunakan GenAI untuk pembuatan konten.