JAKARTA – Komisi Perdagangan Federal (FTC) AS 2024 telah merilis laporan tahunan mengenai panggilan spam. Dalam laporan tersebut, tercatat bahwa jumlah panggilan spam sudah turun secara signifikan.
Mengutip dari Gizmodo, laporan tersebut menjelaskan bahwa keluhan terkait panggilan telepon yang tidak diinginkan atau tergolong dalam spam sudah turun hingga 50 persen di AS. Penurunan ini terjadi dalam kurun waktu tiga tahun atau sejak 2021.
Penurunan jumlah spam ini sepertinya dipengaruhi oleh Operasi Hentikan Panggilan Spam yang diluncurkan pada tahun lalu. Program Do Not Call juga berpengaruh besar dalam mengurangi jumlah panggilan yang tidak diinginkan para pengguna ponsel.
Pada tahun 2021, ada 244 juta pengguna yang mendaftarkan nomor mereka ke Do Not Call. Setahun setelahnya, jumlah pendaftar meningkat hingga dua juta. Jumlah nomor yang terdaftar terus bertambah hingga mencapai 253 juta di tahun ini.
Ketika terdaftar di Do Not Call, telemarketer atau pegawai yang harus memasarkan barang dan jasa lewat panggilan dilarang menelepon pemilik nomor. Jika panggilan terus masuk dari pihak yang mengaku telemarketer, sudah bisa dipastikan bahwa panggilan tersebut penipuan.
BACA JUGA:
Meski tidak mengurangi jumlah penipuan lewat telepon, program ini berhasil membantu para penggunanya dalam mengenali penipu. Ini merupakan salah satu cara terbaik dalam mengatasi penipuan daring karena keluhan spam terbesar kedua merupakan tentang penipuan.
Pada urutan pertama, spam yang sering menyerang penduduk AS adalah masalah medis dan resep, sedangkan spam di urutan ketiga atau setelah penipuan berkaitan dengan utang. Untuk melihat dampak dari programnya, FTC juga membagikan jumlah keluhan per tahun.
Pada tahun fiskal 2024, keluhan mengenai panggilan spam otomatis mencapai jumlah terendah dengan 1,1 juta keluhan. Total keluhan ini tidak berbeda jauh dari tahun lalu, yaitu 1,2 juta keluhan. Jika dibandingkan dengan tahun 2021, jumlahnya terlihat turun secara signifikan karena saat itu jumlah keluhan mencapai 3,4 juta.