JAKARTA – Samsung ingin menggunakan cara baru dalam mengukur dampak karbon dan pengurangan emisi di perangkat miliknya. Dalam peluncuran metodologi ini, Samsung bermitra dengan Carbon Trust.
Kemitraan ini resmi diumumkan pada 12 November lalu. Perusahaan asal Korea Selatan itu menjelaskan bahwa peluncuran metolodogi terbaru ini merupakan bagian dari inisiatif Decarbonizing the Use-Phase of Connected Devices (DUCD).
Dalam hal ini, Samsung bersama Carbon Trust, Amazon, Microsoft, dan Sky sepakat untuk mengatasi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari konsumsi listrik melalui produk listrik dan perangkat elektronik, seperti teknologi yang Samsung kembangkan.
Perusahaan yang mengadopsi metodologi ini dapat menilai dan melaporkan emisi menggunakan data yang diambil dari perangkat yang digunakan para pelanggannya. Pihak perusahaan juga dapat menghitung pengurangan emisi yang telah tercapai.
BACA JUGA:
“Emisi fase penggunaan (perangkat) menyumbang bagian terbesar dari emisi karbon produk kami di seluruh siklus hidupnya, dan pengukuran merupakan kunci untuk mengelola dan mengurangi emisi,” kata Wakil Presiden Pusat Keberlanjutan Samsung Electronics Inhee Chung.
Chung menambahkan bahwa Samsung berupaya memaksimalkan penghematan energi dengan melibatkan dan memberdayakan konsumennya secara langsung. Harapannya, seluruh pelanggan Samsung bisa ikut terlibat dalam memantau konsumsi energi.
"Kami berharap dapat menerapkan metodologi DUCD untuk menunjukkan bagaimana platform SmartThings dan AI Energy Mode-nya memungkinkan konsumen untuk memantau dan mengurangi penggunaan energi pada perangkat yang terhubung," jelas Chung.