Bagikan:

JAKARTA – Saat ini, perkembangan teknologi tidak lepas dengan peran Artificial Intelligence (AI). Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi digital juga bergantung pada penerapan dan pemanfaatan AI menurut Google.

Dalam laporan e-Conomy SEA 2024 yang dipaparkan Google pada Rabu, 13 November, tercatat bahwa AI dapat mendorong pertumbuhan di lima sektor digital tahun ini. Jika dimanfaatkan dengan tepat, teknologi ini dapat meningkatkan inovasi dan efisiensi digital. 

Country Director Google Indonesia, Veronica Utami, mengatakan bahwa AI sudah menjadi top of mind bagi masyarakat Indonesia. Minat terhadap AI tidak hanya terlihat di kota besar seperti Jakarta, tetapi juga di daerah lain seperti Kalimantan Timur dan Kepulauan Riau. 

"AI yang paling populer adalah untuk pembuatan konten, efek foto, dan editing video. Jadi ini mungkin bisa dikaitkan dengan bidang pemasaran tadi juga. Sejumlah startup di Indonesia juga mulai menggunakan Gen AI untuk menyelesaikan berbagai macam masalah atau tantangan yang kompleks," ungkap Veronica pada Rabu, 13 November. 

Sementara itu, Partner Bain & Company, Aadarsh Baijal menjelaskan bahwa beberapa sektor digital menunjukkan tren pertumbuhan yang positif berkat AI. Sektor tersebut adalah online travel, layanan keuangan digital, transportasi online, pengiriman makanan, dan media online. 

Dilihat dari Gross Merchandise Value (GMV), sektor online travel mengalami pertumbuhan sebesar 24 persen tahun ini. GMV dari sektor digital ini diperkirakan akan mencapai 9 miliar dolar AS (Rp141 triliun), sedangkan sektor layanan keuangan digital diperkirakan mencatat Gross Transaction Value (GTV) sebesar 404 miliar dolar AS (Rp6,3 kuadriliun).

Transportasi online juga mengalami pertumbuhan berkat pulihnya permintaan perjalanan harian dan internasional, sementara pengiriman makanan mengalami peningkatan karena pelaku usaha yang melakukan ekspansi ke kota kecil atau pedesaan.

Meskipun pangsa pasarnya masih relatif kecil, media online juga menunjukkan pertumbuhan yang konsisten. GMV sektor ini diperkirakan tumbuh hingga 12 persen karena popularitas konten digital, game, dan platform layanan streaming.

Agar pemanfaatan AI bisa menguntungkan, investasi terhadap infrastruktur teknologi sangat diperlukan. Tanpa adanya infrastruktur yang tepat, pemerintah ataupun pelaku usaha akan kesulitan dalam menangani komputasi skala besar. Dalam hal ini, pusat data center sangat diperlukan.

"Untuk bisa mengolah, memproses data yang begitu besar tentunya dibutuhkan data center yang juga bisa keeping up with the scale. Penyediaan AI ready data center ini menjadi semakin crucial, semakin penting supaya memfasilitasi kebutuhan kenaikan data tersebut," jelas Veronica. 

Untungnya, Indonesia menjadi salah satu negara yang sudah siap dengan kebutuhan data center. Bahkan, Indonesia menjadi negara terbesar kedua di Asia Tenggara dengan kapasitas 202 MW. Kapasitas data center ini diperkirakan akan meningkat hingga 268 persen dalam beberapa tahun ke depan.