JAKARTA - Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur melihat bahwa tren Uptober kembali terjadi di tahun ini, didukung oleh sentimen positif dan katalis makroekonomi yang kuat.
Karen faktanya, harga Bitcoin terus menunjukkan tren positif, mendekati all-time high (ATH) sebelumnya di level 73.750 dolar AS atau sekitar Rp1,15 miliar, dan peluang untuk mencetak rekor baru semakin terbuka lebar.
Harga Bitcoin sempat mencapai 73.400 dolar AS (Rp1,15 miliar) sebelum terkoreksi ke 72.274 dolar AS (Rp1,13 miliar) pada Rabu, 30 Oktober.
Namun, dengan dominasi Bitcoin yang kuat di pasar serta lonjakan volume transaksi harian hingga 14,86 persen, minat investor semakin terlihat jelas. Dan menurut Fyqieh, hal ini memperkuat potensi untuk masuk ke fase price discovery sebelum penutupan bulan ini.
“Jika momentum ini terus berlanjut, target ATH di atas 75.000 dolar AS (Rp1,17 miliar) sangat realistis untuk tercapai sebelum akhir bulan ini," tambahnya.
Fyqieh juga melihat bahwa pemilihan presiden AS dan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 7 November akan menjadi katalis kuat yang dapat mendorong harga Bitcoin lebih tinggi.
“Pemilu AS sering kali memicu volatilitas di pasar, dan jika kandidat pro-kripto terpilih, ekspektasi regulasi yang mendukung bisa memperkuat permintaan aset digital ini,” jelas Fyqieh.
BACA JUGA:
Sementara itu, jika suku bunga dipangkas atau dipertahankan, ini akan menjadi sinyal positif bagi Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Namun, jika FOMC menaikkan suku bunga secara agresif, tekanan pada aset kripto bisa meningkat karena investor mungkin beralih ke aset yang lebih aman.
Tapi secara umum, Fyqieh menyimpulkan bahwa potensi Bitcoin untuk mencapai ATH baru cukup besar, namun tetap menyarankan investor untuk waspada terhadap kemungkinan koreksi yang bisa mengganggu momentum ini.