Bagikan:

JAKARTA - Aset kripto pertama berdasarkan market cap, Bitcoin (BTC), menunjukkan kekuatan yang luar biasa. Dalam seminggu terakhir, harga Bitcoin melonjak lebih dari 10 persen, mendekati level resistensi sekitar 67.000 dolar AS (sekitar Rp1,071 miliar). 

Kenaikan ini menandakan formasi pola bullish yang siap untuk melambung menuju 69.000 dolar AS (sekitar Rp 1,103 miliar) sebelum menguji kembali rekor tertinggi (ATH) di atas 73.000 dolar AS (sekitar Rp 1,167 miliar). Secara signifikan, harga Bitcoin telah konsisten ditutup di atas moving average harian 50 (MA) selama enam hari terakhir, mengindikasikan bahwa para pelaku pasar bullish mengendalikan arah tren.

Berdasarkan data on-chain yang disediakan oleh platform intelijen pasar Santiment, paus Bitcoin telah memborong BTC dari para holder jangka pendek. Secara spesifik, dompet Bitcoin kecil menurun lebih dari 182 ribu dalam seminggu terakhir. Namun, ETF Bitcoin spot yang berbasis di Hong Kong dan Amerika Serikat mencatat aliran dana masuk yang signifikan pada pekan lalu.

ETF Bitcoin spot yang berbasis di Hong Kong mengalami arus dana masuk sekitar 244 juta dolar AS (sekitar Rp 3,48 triliun) dalam total aset bersih, sementara ETF BTC spot yang berbasis di AS mengumpulkan lebih dari 14 ribu Bitcoin minggu lalu. Menariknya, penambang Bitcoin hanya menciptakan sekitar 520 unit bulan lalu, menunjukkan permintaan yang meningkat dari investor institusional.

Belum lama ini, berdasarkan data on-chain, salah satu whale kripto baru saja membeli lebih dari 16.445 Bitcoin, senilai lebih dari 1,1 miliar dolar AS (sekitar Rp 15,7 triliun), dalam 24 jam terakhir. Paus kripto lainnya terlihat agresif mengakumulasi Bitcoin dalam 24 jam terakhir, dengan lebih dari 106 juta dolar AS (sekitar Rp 1,51 triliun).