Bagikan:

JAKARTA - GameStop, perusahaan ritel video game terkemuka, mengalami nasib yang kurang bagus. Pasalnya, nilai saham GameStop merosot hingga 30%. Pada penutupan sesi perdagangan Kamis, saham GameStop tercatat pada harga 27,67 Dolar AS (Rp441.665,05).

Awal pekan ini, GameStop kembali menjadi sorotan dengan kemunculan Keith Gill, dikenal sebagai “The Roaring Kitty” di media sosial, yang merupakan salah satu penggerak utama lonjakan saham GameStop pada tahun 2021. Setelah absen dari publik, Gill muncul kembali dan menjadi sinyal bagi investor ritel untuk menghidupkan kembali aksi mereka dari tahun sebelumnya. 

Efek ini tidak hanya terbatas pada GameStop tetapi juga mempengaruhi saham lain seperti AMC Entertainment yang banyak di-shorting oleh Wall Street. Saham GameStop sempat mencapai puncaknya dalam 18 bulan terakhir di 64,83 Dolar AS (Rp1.035.317,95).

Tidak hanya saham, pengaruhnya juga terasa pada token GME, token tidak resmi GameStop. Koin meme GME sendiri pump besar-besaran sekembalinya Roaring Kitty.

Meski mengalami penurunan terkini, saham GameStop masih mencatat kenaikan lebih dari 53% dalam lima hari terakhir. Namun, para ahli pasar menyarankan agar investor berhati-hati dengan eksposur berlebih pada saham GameStop karena sifatnya yang spekulatif.

Dilansir CoinGape, Gregory Davis, CIO Vanguard, mengingatkan bahwa meskipun ada tren hype seputar GameStop, kondisi keuangan dan fundamental perusahaan tidak mengalami perubahan signifikan.

Penurunan harga saham GameStop mencerminkan tren yang lebih luas di pasar aset volatil. Aset kripto seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), serta saham yang berfokus pada kripto seperti Coinbase, juga mengalami penurunan.

Penurunan ini terjadi meskipun Senat AS membatalkan aturan akuntansi SAB 121 yang disponsori oleh SEC, yang bertujuan untuk mencegah bank memegang Bitcoin. Meskipun ada potensi veto besar, investor tampaknya belum antusias dengan kemenangan tersebut.

Dengan perubahan ini, masa depan GameStop terhitung masih belum pasti, dan investor disarankan untuk berhati-hati terhadap volatilitas yang tinggi dalam perdagangan saham dan aset kripto lainnya.