Bagikan:

JAKARTA - Keith Gill, pemilik saham yang dikenal dengan nama “Roaring Kitty,” kembali menjadi sorotan setelah menghadapi gugatan hukum terkait dugaan skema “pump and dump” pada saham GameStop (GME). Gugatan ini diajukan pada 28 Juni di Pengadilan Distrik Timur New York dan menuduh Gill telah memanipulasi harga saham GameStop melalui sejumlah postingan di media sosial antara Mei dan Juni 2024.

Menurut gugatan tersebut, Gill diduga menggunakan pengaruhnya di media sosial untuk memanipulasi harga saham GameStop demi keuntungan pribadi. Gugatan menyatakan bahwa Gill mulai membeli opsi call GameStop di ETrade pada 12 Mei 2024 dengan harga relatif rendah. Keesokan harinya, ia membuat postingan di media sosial X untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun, yang meningkatkan nilai saham GameStop.

Pada 2 Juni 2024, Gill mengunggah postingan di Reddit yang mengungkapkan kepemilikannya dalam sekuritas GameStop, termasuk 120.000 opsi call dan 5 juta saham. Postingan ini membuat harga saham GameStop melonjak, dengan penutupan di atas 45 Dolar AS (sekitar Rp737.010) pada hari itu. Pada 13 Juni 2024, Gill mengungkapkan bahwa ia telah menggunakan semua 120.000 opsi call, menghasilkan keuntungan yang kemudian digunakan untuk meningkatkan kepemilikan saham GameStop-nya hingga lebih dari 4 juta saham.

Penggugat Martin Radev mengklaim bahwa ia menderita kerugian finansial akibat dugaan manipulasi yang dilakukan oleh Gill. Radev membeli 25 saham GME dan tiga opsi call pada pertengahan Mei, dipengaruhi oleh postingan Gill. Gugatan tersebut menuduh Gill gagal mengungkapkan niatnya untuk menjual opsinya, sehingga menyesatkan investor dan menyebabkan kerugian finansial.

BACA JUGA:


Namun, tidak semua ahli hukum percaya bahwa gugatan ini memiliki dasar yang kuat. Dalam sebuah postingan blog pada 30 Juni, mantan jaksa federal Eric Rosen berpendapat bahwa gugatan class action ini “gagal sejak awal.” Rosen menyarankan bahwa Gill dapat dengan mudah mengesampingkan kasus ini dengan sebuah mosi yang dirancang dengan baik.

Dikutip dari Crypto Potato, Rosen menjelaskan bahwa ekspektasi agar Gill mengungkapkan niatnya untuk menjual opsinya adalah tidak masuk akal, karena tidak ada “investor yang wajar” yang mengharapkan seorang pedagang untuk memegang opsi hingga tanggal kedaluwarsa.

“Cuitan dari ikon saham meme bukanlah sesuatu yang akan diperhitungkan oleh seorang ‘investor yang wajar’—yang membaca laporan pendapatan dan menganalisis berita perusahaan—ketika membuat keputusan untuk membeli atau menjual saham,” tulis Rosen. “Tidak masuk akal untuk membeli sekuritas hanya karena seseorang bernama Roaring Kitty memposting cuitan yang tidak berbahaya di media sosial.”

Rosen juga berpendapat bahwa klaim penggugat bergantung pada anggapan bahwa postingan media sosial Gill secara langsung mempengaruhi keputusan investasi mereka, yang akan sulit dibuktikan di pengadilan.