JAKARTA - Setelah Qualcomm resmi meluncurkan Snapdragon 8 Elite, beberapa produsen smartphone asal China bersiap untuk merilis perangkat flagship dengan chip terbaru ini. Dijadwalkan hadir di pasar China pada Oktober, perangkat tersebut akan tersedia secara global pada akhir tahun atau awal 2025.
Snapdragon 8 Elite menjanjikan peningkatan performa signifikan, seperti terlihat dalam benchmark 3DMark Steel Nomad Light yang menunjukkan GPU Adreno 830-nya mengungguli Radeon 780M, kartu grafis yang banyak digunakan di perangkat gaming populer seperti ROG Ally X dan Legion Go.
Menariknya, Snapdragon 8 Elite dikonfirmasi memiliki dukungan Linux bawaan sejak peluncuran awal. Hal ini disampaikan oleh Direktur Teknik Qualcomm, menambah daya tarik chip ini, terutama di kalangan penggemar emulasi game mobile. Chip sebelumnya, Snapdragon 8 Gen 3, telah menunjukkan potensi untuk menjalankan judul-judul PC melalui alat seperti Winlator dan Mobox.
BACA JUGA:
Dalam demo terbaru oleh ETA Prime, game seperti Fallout 4, Bioshock Remastered, dan Far Cry dapat berjalan dengan frame rate yang cukup baik di Galaxy S24 Ultra dengan Snapdragon 8 Gen 3. Dengan dukungan Linux penuh, Snapdragon 8 Elite diharapkan akan lebih jauh mendorong performa emulasi game PC di perangkat mobile.
Meski emulasi seringkali mengalami penurunan performa dibandingkan pengalaman bermain secara native, kekuatan Snapdragon 8 Elite dan dukungan Linux membuka peluang besar bagi kemajuan emulasi mobile.
Tantangan berikutnya adalah mendorong pengembang untuk mem-porting game PC mereka ke platform Android, yang mungkin memerlukan waktu. Untuk saat ini, emulasi tetap menjadi alternatif terbaik bagi pengguna Android yang ingin merasakan pengalaman bermain game PC di perangkat Snapdragon 8 Elite.