Bagikan:

JAKARTA - Saat ini, Industri kripto Indonesia menyambut pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming, yang resmi dilantik pada 20 Oktober lalu. 

Adapun data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), menunjukkan bahwa dari Januari hingga September 2024, nilai transaksi kripto mencapai Rp426,69 triliun, melonjak 351,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Maka dari itu, dengan pemerintahan baru ini, para pelaku di industri kripto berharap adanya  regulasi yang mendukung inovasi, pertumbuhan berkelanjutan, dan keamanan, sekaligus meningkatkan adopsi teknologi blockchain di Indonesia.

Subani selaku Direktur Utama CFX berharap industri kripto Indonesia dapat tumbuh pesat dan berkelanjutan. Dia menekankan pentingnya inovasi dan komitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait pengembangan ekosistem ekonomi digital, terutama di sektor kripto.

Ketua Umum Aspakrindo-ABI Robby juga menekankan pentingnya regulasi yang mendukung pertumbuhan tanpa menghambat inovasi. Karena menurutnya, industri aset kripto memerlukan keseimbangan antara perlindungan konsumen dan ruang untuk berinovasi. 

“Dengan regulasi yang tepat, kita bisa menghadirkan keseimbangan antara perlindungan dan inovasi,” kata Robby dalam keterangan tertulis yang diterima pada Rabu, 24 Oktober. 

Sementara itu, CMO Tokocrypto, Wan Iqbal pun mengaku optimis dengan kepemimpinan baru dan berharap kerangka regulasi mendukung pertumbuhan industri kripto, menciptakan lapangan kerja bagi generasi muda, serta menjaga stabilitas dan keamanan pasar.

“Kami percaya pemerintahan yang baru saat ini akan melanjutkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri kripto, serta menciptakan kerangka regulasi yang mendukung pertumbuhan sambil tetap menjaga stabilitas dan keamanan pasar,” tandas Iqbal.