Bagikan:

JAKARTA - Pada 16 Oktober 2024, dilaporkan bahwa Apple pernah bekerja sama dengan produsen otomotif China, BYD, untuk mengembangkan baterai bagi proyek mobil listrik yang disebut Apple Car. Meskipun proyek tersebut akhirnya dibatalkan sebelum diluncurkan, informasi terbaru mengungkapkan detail tentang kolaborasi yang dilakukan oleh kedua perusahaan.

Menurut laporan Bloomberg, Apple dan BYD mencapai kesepakatan pada tahun 2017 untuk membangun baterai menggunakan sel lithium iron phosphate (LFP). Teknologi ini dirancang untuk meningkatkan jangkauan mobil serta lebih aman dibandingkan baterai kendaraan listrik konvensional. Meskipun BYD memproduksi kendaraan listriknya sendiri, baterai yang dikembangkan bersama Apple dirancang secara eksklusif untuk Apple Car.

Apple memilih insinyur yang ahli dalam paket baterai canggih dan manajemen panas untuk bekerja di proyek ini, sementara BYD berkontribusi dengan keahlian manufaktur dan inovasi dalam penggunaan baterai LFP. Salah satu poin penting dari kolaborasi ini adalah pengembangan baterai "Blade" milik BYD, yang dianggap sangat aman dan berkapasitas tinggi oleh eksekutif Apple.

Namun, meskipun sempat bekerja sama dengan BYD selama beberapa tahun, Apple dilaporkan mundur dari kemitraan tersebut dan mulai mempertimbangkan sistem dari perusahaan lain.

Proyek Apple Car pertama kali muncul pada tahun 2014, dan Apple sempat berdiskusi dengan berbagai produsen mobil seperti Mercedes-Benz, Volkswagen, dan bahkan Tesla. Namun, karena berbagai tantangan dalam membangun mobil otonom sepenuhnya, proyek tersebut akhirnya dibatalkan. Proyek ini dilaporkan menelan biaya lebih dari 1 miliar dolar AS (Rp15,5 triliun) per tahun, dengan rencana awal untuk menjual mobil tersebut seharga  120.000 dolar AS (Rp1,8 miliar).