JAKARTA – Menurut laporan terbaru dari buletin Power On oleh Mark Gurman, Apple masih berada di jalur untuk meluncurkan versi lebih murah dari headset Apple Vision pada tahun depan. Headset ini diperkirakan akan dijual dengan harga sekitar 2000 dolar AS (Rp31 juta), jauh lebih terjangkau dibandingkan Apple Vision Pro yang dibanderol 3499 dolar AS (Rp55 juta).
Apple Vision Pro diperkenalkan awal tahun ini, namun dengan harga yang sangat premium, teknologi spatial computing dari Apple sulit dijangkau oleh banyak konsumen. Laporan sebelumnya menyebutkan bahwa Apple mungkin menghentikan pengembangan Vision Pro untuk lebih fokus pada versi headset yang lebih murah, dan sepertinya hal tersebut masih menjadi prioritas mereka.
Laporan Gurman menyebutkan bahwa headset versi lebih murah ini kemungkinan akan menggunakan prosesor yang lebih rendah dan bahan yang lebih murah. Jika Vision Pro saat ini dilengkapi dengan chip M2, headset baru ini kemungkinan akan menggunakan chip dari seri A, seperti A18 Pro yang performanya hampir setara dengan M1.
Dari segi bahan, Apple diperkirakan akan lebih banyak menggunakan plastik dibandingkan material premium seperti aluminium dan kaca yang terdapat pada Vision Pro.
BACA JUGA:
Fitur EyeSight Dihilangkan
Salah satu perbedaan utama antara headset murah ini dengan Vision Pro adalah hilangnya fitur EyeSight. Pada Vision Pro, fitur ini menggunakan layar lenticular yang menampilkan mata pengguna ke arah luar, sehingga orang di sekitar pengguna dapat “melihat” mata mereka meskipun mengenakan headset. Meskipun dianggap menarik, fitur ini dinilai cukup mahal karena memerlukan layar tambahan di bagian luar headset. Fitur ini tidak akan ada pada versi murah Apple Vision.
Apple memperkirakan headset versi murah ini akan terjual dua kali lipat dibandingkan Vision Pro, meskipun angka penjualan Vision Pro sendiri belum terlalu tinggi. Selain itu, Apple juga dikabarkan sedang mengembangkan Vision Pro 2 yang dijadwalkan rilis pada tahun 2026 dengan prosesor yang lebih cepat dan peningkatan lainnya.
Dengan hadirnya headset yang lebih terjangkau, Apple berharap dapat menjangkau lebih banyak konsumen yang tertarik pada teknologi spatial computing, namun terbatas oleh harga yang tinggi pada produk sebelumnya