Bagikan:

JAKARTA – Jaringan internet selalu mengalami perkembangan, mulai dari 1G dengan kecepatan maksimum 2,4 kbps hingga 5G dengan kecepatan maksimum 10 GB. Bahkan, jaringan 6G sedang dikembangkan saat ini.

Meski 5G sudah tersedia di Indonesia, jaringan ini belum dioptimalkan dengan baik karena kendala infrastruktur. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia masih banyak yang menggunakan jaringan 4G. Setidaknya, jaringan ini jauh lebih baik dibandingkan dengan 3G.

Jaringan 3G sempat populer dan diandalkan pada masanya. Jaringan ini juga berperan penting dalam perkembangan teknologi karena muncul di tahun 2000 hingga 2010-an, tepatnya saat smartphone mulai muncul dan beredar di berbagai belahan dunia. 

Namun, teknologi terus berkembang dengan pesat sehingga kecepatan internet yang dibutuhkan juga meningkat. Setelah jaringan 4G dengan teknologi Long Term Evolution (LTE) muncul, 3G pun mulai ditinggalkan karena dianggap sudah tidak memadai.

Pada tahun 2022, jaringan ini resmi ditutup oleh mayoritas operator di AS seperti T-Mobile, Verizon, AT&T, dan Sprint. Jaringan ini juga dihentikan secara paksa oleh pemerintah Taiwan pada 2018, sedangkan beberapa operator di Jerman menutup jaringan 3G pada 2021 lalu. 

Di Indonesia, jaringan 3G juga mulai dihentikan sejak lama. Telkomsel telah menghapus jaringan ini pada tahun lalu setelah melakukan transisi sejak Maret 2022. XL juga telah menghapus jaringan ini dari daftar dukungannya pada Juli tahun lalu.

Indosat resmi mematikan sinyal 3G pada tahun 2022. Sementara itu, Smartfren telah mematikan jaringan ini lebih awal dibandingkan operator lainnya, yaitu sejak tahun 2018. Dengan begitu, jaringan 3G sudah tidak cocok untuk digunakan saat ini. 

Meski beberapa operator masih menyediakan sinyal 3G, jaringan ini akan sulit menjalankan perangkat dengan aplikasi hiburan seperti TikTok, YouTube, atau media sosial lainnya dengan fitur yang lebih canggih dan resolusi yang lebih tinggi.