Bagikan:

JAKARTA – Perusahaan telekomunikasi asal Inggris, Vodafone akan mulai mematikan jaringan 3G-nya pada tahun 2023. Ini adalah bagian dari rencana mereka untuk meningkatkan layanan 4G dan 5G bagi pelanggan.

Cakupan 3G Vodafone secara bertahap dihapus dan digantikan oleh layanan 4G dan 5G yang diperkuat, yang menawarkan konektivitas yang lebih cepat dan lebih andal. Menurut Vodafone, Jaringan  4G dan 5G akan mendapatkan jangkauan dan peningkatan kecepatan dari penggunaan kembali spektrum 3G.

Perpindahan dari 3G juga akan mengurangi dampak lingkungan perusahaan, karena jaringan 5G modern lebih dari 10 kali lebih hemat energi daripada peralatan 3G lama. Namun, itu juga berarti banyak orang dengan ponsel lama tidak lagi dapat menggunakannya dan harus meningkatkan ke perangkat modern.

Ini mengikuti keputusan yang sama dari EE, yang mengumumkan pada Juli 2021 bahwa mereka akan menghapus jaringan 3G secara bertahap dalam waktu dua tahun. Di AS, perusahaan telekomunikasi termasuk AT&T dan Verizon berencana untuk menghentikan 3G tahun ini. Di Indonesia hal sama juga dilakukan secara bertahap.

Vodafone mengatakan tidak akan menghentikan jaringan 2G-nya dalam waktu dekat, yang berarti ponsel baru seperti saluran reboot Nokia masih dapat mengakses internet. Penutupan 3G ini terjadi setelah 17 tahun Vodafone meluncurkan jaringan 3G di Inggris.

Sejak itu, jaringan 3G telah menangani hampir 500 miliar menit panggilan, tetapi ketergantungannya terus menurun dengan cepat.

Menurut Vodafone, masih terdapat kurang dari empat persen data di jaringannya bergerak menggunakan 3G pada hari ini. Sementara pada 2016 masih terdapat lebih dari 30 persen menggunakannya. Operator tersebut telah mematikan 3G di Jerman dan Italia.

"Kami sedang membangun jaringan seluler paling andal di Inggris, dan berfokus pada teknologi yang paling menghubungkan pelanggan kami dan memiliki dampak paling kecil terhadap lingkungan," kata kepala eksekutif Vodafone, Ahmed Essam. “3G telah menghubungkan begitu banyak pelanggan selama 17 tahun terakhir, tetapi masa depan adalah 4G dan 5G.”

“Kami akan fokus untuk memberikan pengalaman seluler yang lebih cepat dan lebih andal kepada pelanggan, dan meminimalkan dampak kami terhadap lingkungan dengan menghilangkan lapisan jaringan kami yang menggunakan peralatan yang tidak efisien,” ucap Essam yang dikutip oleh Daily Mail.