Bagikan:

JAKARTA - Apple dilaporkan mengalami masalah dalam pembuatan headset Vision Pro karena desainnya yang rumit, sehingga perusahaan memilih untuk mengurangi jumlah produksinya.

Raksasa teknologi berbasis di Cupertino, Amerika Serikat (AS) itu, dikatakan telah meminta mitra manufakturnya, Luxshare untuk membuat kurang dari 400.000 unit headset pada 2024, turun dari target awal satu juta unit di 12 bulan pertama.

Luxshare yang berlokasi di China, memang sebagai satu-satunya perakit Vision Pro. Diyakini, perusahaan telah bersiap untuk memproduksi hampir 18 juta unit headset setiap tahun tetapi harus puas dengan permintaan baru Apple.

Laporan ini juga diperkuat oleh pernyataan dua pemasok komponen untuk Vision Pro di negara yang sama. Mereka secara anonim menyatakan, Apple hanya memesan komponen sebanyak 130.000 hingga 150.000 unit di tahun pertama.

Pemotongan produksi diduga salah satu faktornya adalah kemacetan manufaktur. Vision Pro menggunakan sejumlah komponen khusus, yang persediaannya terbatas. Dan tentu saja, hal itu menyulitkan Luxshare untuk meningkatkan produksi headset.

Selain itu, peluncuran Vision Pro juga diklaim akan tertunda pada awal 2024, disebabkan oleh berbagai masalah teknis yang harus dihadapi Apple dan pemasoknya.

Namun, sebelumnya berbedar alasan Apple dalam menunda waktu peluncuran Vision Pro ke tahun depan, untuk memberikan waktu yang cukup bagi pengembang membuat aplikasi pada perangkat tersebut

Terakhir, pemotongan produksi juga berimplikasi pada rilis versi Vision Pro yang lebih murah. Model yang diberi kode nama "Lyra" ini diperkirakan akan dirilis pada 2025, seperti dikutip dari Financial Times, Rabu, 5 Juli.

Tetapi bersama laporan itu, menyebutkan Apple kini telah memundurkan tanggal rilisnya menjadi 2026.

Sebagai informasi, Vision Pro merupakan headset Realitas Campuran (MR) pertama Apple dan salah satu produk elektronik konsumen termahal yang pernah dirilis.

Headset tersebut memiliki fitur dua layar micro-OLED 4K, ditenagai chip ganda, dan berbagai sensor. Melihat spesifikasinya, tak ayal Apple membanderolnya dengan harga 3.500 dolar AS setara Rp52 jutaan.